Selasa, 30 Desember 2008

MODERN ELECTION

Pemilihan umum adalah konsekwensi dari sistem demokrasi melalui voting. Seperti yang pernah saya sampaikan dalam tulisan sebelum ini di blog ini juga, demokrasi voting telah berjalan selama ribuan tahun. Orang-orang roma memilih menghitung persetujuan saat rapat-rapat mereka tak menghasilkan kesimpulan.


Seperti pernah diulas sebelumnya juga, voting tampaknya selalu diterima oleh semua orang, toh orang-orang yang menentang praktek voting tak pernah mengangkat tangan saat diminta "Yang menentang voting angkat tangan...!".


Kini kita mendekati masa pemilihan umum. Sejak pemilihan umum pertama kali di Indonesia rakyat kita selalu menempatkan kekuasaan di tangan-tangan pemenang voting.


di pemilu-pemilu pada masa orde lama, partainya pendiri bangsa selalu mendapat suara terbanyak, sampai kemudian si pendiri bangsa itu muak dengan voting dan lalu mengambil alih demokrasi.


Lalu orde berganti dan entah oleh sebab apa, partai-partai politik tak pernah memenangkan pemilu. Pemilu kala itu selalu saja dimenangkan oleh peserta pemilu yang bukan partai.


Lalu zaman berganti lagi, sekali lagi diadakan pemilu, hanya saja kali ini semua pesertanya adalah partai politik, tak ada lagi 'golongan' yang mengaku bukan partai politik.



Pemilu berikutnya terasa seperti produk inovasi dari bagian marketing. Kini tidak hanya partai, tapi presidennya pun bisa kita pilih beramai-ramai.


Lalu setelah merasa bosan dengan jargon-jargon 'reformasi', larangan tidur di ruang sidang, menghujati pria uzur yang kini telah almarhum, mengejar-ngejar Edi Tanzil (serius! Saya masih melihat fotonya di famplet daftar buronan!) atau mencurigai setiap pria berjengggot yang lewat di depan hotel berbintang. Kini kita punya sistem pemilihan yang baru lagi.


Sekarang trendnya adalah: semuanya dipilih langsung. presiden, gubernur, bupati dan walikota, kepala desa, RT RW, bahkan calon legislatif.


Inovatif bukan, kini setiap pemilih harus menghadapi kertas suara sebesar surat kabar karena banyaknya opsi.


Lalu tak cukup dengan itu, cara memilih pun berubah, sejak tahun 1955, kita memilih dengan mencoblos dengan paku, kini kita diharuskan mencontreng dengan pulpen. Perubahan ini menciptakan kebingungan baru, banyak orang bingung apakah kertas suara harus dicontreng ataukah dicoblos dengan pulpen.


Kemudian, dari segi metode, pemilu kita kalah jauh dengan negara-negara maju. Nah, untuk itu melalui blog para cendikiawan muda ini saya mengusulkan beberapa cara pemilu alternatif.


Pertama, pemilu dilakukan melalui pesan pendek melalui telepon seluler. Setiap pemilih diwajibkan untuk registrasi dengan mengetik 'reg pemilu'.


Setiap SMS bertarif 2000 rupiah. Dalam satu hari pemilih dikirimi 5 SMS yang berisi panduan memilih caleg yang tepat, horoskop, ramalan weton, dan infotainment mengenai caleg artis. Pada puncaknya pemilih diharuskan memilih partai, caleg, dan presiden melalui SMS, sama seperti ketentuan memilih di acara pencarian idola indonesia. Pemilu itu sendiri akan diselenggarakan melalui stasiun TV pemenang tender melalui acara "Pemilu Spectacular Show", disiarkan live dari Balai Sarbini pada prime time (Untuk membantu, daftar nama calon dan kode SMS-nya akan ditampilkan melalui running text pada pesawat televisi).


Dengan demikian KPU tak perlu lagi repot mengenai dana pemilu, bahkan KPU akan mendapatkan pemasukan dari layanan Pesan Pendek tadi.


Kedua, KPU menyebarkan kertas suara melalui harian-harian atau tabloid tertentu. Pemilih dapat mengambil formulir kertas suara yang disisipkan sebagai lembar tambahan dalam harian-harian itu, lalu membawanya ke tempat pemilihan umum yang tersentralisasi, seperti misalnya Balai Kartini atau gedung museum Satria Mandala di Jakarta, atau Lapangan Gasibu dan Sabuga di Bandung.


cara ini akan memangkas kerepotan dalam mempersiapkan TPS dan distribusi kertas suara. Selain itu tak perlu ada tender kertas, tinta dan macam-macam hal lain yang bisa menjadi sumber korupsi.


Ketiga, cara ini melibatkan pengembangan infrastruktur teknologi informatika. Setiap rakyat Indonesia memiliki KTP. Nah, Pemerintah dapat mengembangkan KTP tadi menjadi sistem informasi kependudukan online yang canggih, dimana setiap penduduk akan memiliki sebuah 'situs' yang di halaman muka-nya (home- red) akan menampilkan foto dan informasi pribadi seperti dalam KTP. Tentu saja penduduk pun dapat menambahkan info lain seperti buku bacaan favorit, film kegemaran, sampai kata-kata mutiara.


Di sisi kanan atas halaman itu ada bagian 'relatives list' yang berisi anggota keluarga (sesuai KK). Di bawahnya terdapat bagian 'Friend list' dimana penduduk dapat menambahkan siapa saja dari 200 juta lebih penduduk Indonesia untuk menjadi temannya (tentunya dengan konfirmasi yang bersangkutan).


Melalui situs jejaring sosial itu kemudian setiap penduduk dapat berkomunikasi dengan penduduk lain dengan saling mengirimkan komentar atau melalui messenger built in yang ditanamkan dalam page situs ini.


Lalu kaitannya dengan pemilu? Tentu saja ada. Nah melalui jejaring sosial se Indonesia ini pemerintah akan dapat menyelenggarakan pemilu setiap lima tahun sekali. Setiap lima tahun pemerintah akan meluncurkan aplikasi pemilihan umum. Masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam pemilu ini dapat bergabung dengan meng-klik tombol "add application" lalu mengijinkan agar KPU selaku pengelola aplikasi untuk mengakses data-data pribadinya dan meletakkan 'shortcut' aplikasi pemilu tadi di halaman muka-nya.


Lalu setiap penduduk yang ingin membantu KPU dalam mensosialisasikan pemilu dapat merekomendasikan dan mengajak teman-temannya juga dengan mengirimkan 10 application invitation ke 10 teman setiap harinya. Tentu saja mereka yang hendak ber-golput ria tak perlu meng add aplikasi ini. Dan tentunya tersedia juga aplikasi untuk pilkada.


Parpol, capres, cagub dan caleg dapat berkampanye dengan membuat group-group tertentu, atau berorasi dan menyebar janji dengan mem-post buletin-buletin. Lalu mereka dapat melihat animo masyarakat dengan mengirimkan invitation untuk menjadi 'Fan' mereka. Jadi jangan kaget jika misalnya saja anda dikirimi invitation oleh seseorang bernama "Susilo" untuk "becoming a fan for SBY".


Keunggulan cara ini adalah:

1. Segala kerumitan menyelenggarakan pemilu yang selama ini dilakukan oleh KPU dapat diatasi.

2. Tak ada lagi tender tinta, tender kertas suara, bilik suara, dan sebagainya. Korupsi pun tentunya dapat dikurangi.

3. Situs jejaring sosial dengan member 200 juta orang lebih akan mendatangkan pemasukan bagi pemerintah, bayangkan income dari static banner, flash banner, atau iklan pay per clickyang akan dipasang di situs tersebut.

4. Pemerintah dapat menggunakannya sebagai pemantau. Pemerintah dapat mengetahui siapa saja yang golput (yang tdk men-add aplikasi pemilu), juga siapa saja yang terlibat dengan jaringan terorisme, dengan cara melihat friend list setiap orang, siapapun yang mencantumkan - katakanlah - alm. Imam Samudra dalam friendlistnya, berarti ia adalah teroris.


Lebih jauh lagi adalah dengan metode-metode alternatif yang saya sajkan, kita dapat menunjukkan keunggulan kita sebagai bangsa yang cerdas dengan mengaplikasikan sistem pemilihan umum yang juga cerdas dan inovatif yang juga ditunjang dengan sistem infrastruktur yang menawan dan menakjubkan.

Selasa, 23 Desember 2008

Kira-kira begitulah..

Saat manusia tak lagi nomaden, orang-orang tinggal mengelompok di suatu tempat. Tempat itu bisa jadi adalah tempat yang dekat dengan air, dengan pohon buah-buahan, atau dekat dengan padang perburuan.

Karena menetap, banyak persoalan yang timbul. Dahulu saat tidur berpindah-pindah di padang terbuka, tak ada yang mempermasalahkan teritorial. Siapapun bisa tidur di mana saja, tak ada yang bilang "hei kau tidur di semak-semakku bung!", semuanya sederhana. Saat menetap, orang mulai bilang "hei itu sisi goa ku" atau "Hei itu ceruk karang ku" atau "Hei itu susunan jerami ber-atap ku, dan itu istriku yang bersamamu!"

Begitulah, hidup berkelompok ternyata rumit. Segalanya tak bisa diatur seperti membalikkan telapak tangan. Banyak norma-norma baru tercipta, berarti juga banyak hal yang tadinya tak melanggar norma kini menjadi melanggar norma.

Dulu siapa saja boleh buang air di padang terbuka, makan dan tidur dimanapun, termasuk berhubungan seksual di manapun. Kini semua ada norma dan aturannya.

Seperangkat aturan dibuat untuk dipatuhi, masalahnya adalah kepatuhan. Tak ada yang patuh tanpa pengawasan. Maka tampillah sekelompok orang yang berinisiatif menjadi pelaksana fungsi supervisi di masyarakat untuk menegakkan legalitas norma-norma.

Namun, sejak dulu manusia hidup dalam budaya iconic, dimana harus saja ada seorang simbol sebagai perwakilan atas sesuatu hal. Para pengawas lalu memilih seseorang yang iconic untuk menjalankan fungsi eksekusi terhadap pelaksanaan norma.

Kelak si orang yang ditunjuk sebagai eksekutor tadi akan dikenal sebagai executive, dan para pengawas pelegalisasi norma akan dikenal sebagai legislative.

lalu zaman berganti. Kini adalah masanya orang roma memimpin dunia, era keemasan orang roma (saat itu orang roma belum sibuk makan pasta dan terlibat perang antar 'keluarga besar').

Orang roma tampaknya senang rapat dan diskusi, penduduk kota sering berkumpul untuk menyampaikan aspirasinya mengenai segala hal. Misalnya adalah mengenai penetapan harga di pasar, memilih pemimpin kota, menetapkan peraturan lalu-lintas kereta kuda dalam kota, sampai memilih jalan terbaik jika hendak pulang ke roma setelah bepergian, karena toh banyak jalan menuju roma bukan?

dalam setiap pertemuan rapat setiap orang boleh menutarakan pendapat. Hal ini mereka sebut sebagai demokrasi.

kala itu setiap orang harus mengutarakan sendiri aspirasi dan pola pikirnya. Kemudian Romawi meluas, kota-kota besar di mana-mana. Tradisi berkumpul untuk mengutarakan aspirasi tentu saja masih ada. Lokasi berkumpul kini ditetapkan di kota terbesar, maka penduduk kota lain harus datang ke kota itu untuk berpendapat.

Lama-lama orang merasa enggan untuk datang jauh-jauh untuk mengemukakan aspirasi, saat mereka meninggalkan kotanya untuk berkumpul maka pekerjaan-pekerjaan menjadi terbengkalai.

Lalu beberapa orang mulai menitipkan aspirasinya pada temannya karena malas pergi jauh. Lama-lama semua orang yang memiliki pekerjaan enggan pergi. Akhirnya warga kota memilih salah seorang dari mereka yang tak memiliki pekerjaan tetap untuk menjadi wakil mereka dalam menyampaikan aspirasinya.

Di pertemuan di roma, semua orang terkejut karena ada seseorang yang mengutarakan banyak sekali aspirasi titipan, tapi apirasi itu tak berkaitan dengan dirinya. Maka pemimpin sidang bertanya "siapa kau sebenarnya?" si perwakilan berpikir sejenak lalu berkata "saya.. Saya.. Saya adalah 'wakil rakyat'..".

sejak itu terminologi 'wakil rakyat' tercipta. Dahulu orang Roma takut produktivitas berkurang karena rapat, maka mereka mengirimkan orang yang paling tidak produktif di kota sebagai 'wakil rakyat'. Menjadi wakil rakyat pun menjadi pekerjaan yang populer. Banyak para penganggur yang kini menjadi wakil rakyat.

kata 'wakil rakyat' pun mengalami ameliorasi. Namun pekerjaan sebagai wakil rakyat tetaplah menjadi pekerjaan paling tidak produktif di kota. Kini ribuan tahun kemudian produktifitas wakil rakyat tidak berubah.

kemudian selama bertahun-tahun demokrasi dilakukan melalui voting. Praktek ini berjalan terus karena tak ada yang menentangnya, bahkan semua setuju untuk voting. Misalnya adalah ketika sang pemimpin sidang bertanya "Yang menentang voting angkat tangan.." selalu tak ada yang mengangkat tangan.

Lalu di Italia tersebutlah seseorang bernama Machiavelli. Italia memang memiliki banyak orang hebat, Marcopollo, Musolini, Capone, juga Mario & Luigi yang terkenal itu. Nah Machiavelli tadi mengatakan bahwa untuk mencapai suatu tujuan apapun bisa dilakukan. Gagasan itu pun populer terutama di kalangan 'keluarga-keluarga besar' di Italia dan Sisilia.

Gagasan itu kini menghasilkan ilmu poltik populer. Tentativitas dalam pikiran manusia lantas menggabungkan semua terminologi legislative, executive, demokrasi, wakil rakyat, dan politik menjadi satu.

Hasilnya ... ? Saya yakin anda bisa menebaknya, politik kontemporer.

Tentu saja kini orang-orang tak lagi mempermasalahkan 'sisi goa nya', 'ceruk karang-nya' atau 'susunan jerami ber-atap-nya'. Masa memang berubah tapi issuenya tetaplah berebut kepentingan, manusia prasejarah sampai generasi kita masih saja mengurusi masalah yang sama. Orang roma mungkin telah salah menciptakan tradisi mewakilkan demokrasi kepada orang-orang tidak produktif. Nasi telah menjadi bubur dan yang bisa dilakukan adalah menambahkan irisan daging ayam, kecap asin, dan kerupuk juga bawang goreng, lalu menawarkannya kepada Pak Bondhan Winarno agar semua yang melihatnya menjadi ikut berselera....

Senin, 24 November 2008

Seven Habits of Highly Effective Campaign

Pemilu 2009 sudah dekat, tak pelak lagi warna-warni kampanye pun semakin marak. Kini sadar atau tidak di pinggir-pinggir jalan, kita acapkali menjumpai spanduk atau baligo besar, baik itu bergambar partai ataupun Calon Legislatif yang (tentu saja) berambisi menang dalam pemilu.

Lihatlah jalan di sekeliling lingkungan anda, setiap dua tiga meter kini dihiasi oleh foto-foto orang yang sebenarnya kita tak tahu entah siapa dia, sebagai pengamat politik dari universitas negeri ternama pun saya hanya bisa mengenali sosok-sosok familier saja antara lain Megawati dari PDIP, wiranto dari Hanura, Prabowo dari Gerindra, Asmirandah dari Indosat, juga seekor kera dari XL.

Nampaknya para politikus masih memiliki paradigma yang sama dengan paradigma marketing konservatif yang masih diterima luas sebagai suatu konsepsi dimana semakin banyak iklan maka produk yang diiklankan itu (mudah-mudahan) akan menjadi top of mind di benak konsumen.

Maka sosok-sosok tadipun tampak mengetengahkan posisinya sendiri (positioning) di benak masyarakat. Prabowo mengetengahkan petani, wiranto mengetengahkan hati nurani, megawati mengetengahkan almarhum ayahnya, juga asmirandah dan si kera mengetengahkan tarif murah.

Sebagai pengamat politik dan pemasaran saya melihat hal itu dengan miris, parpol dan tokoh "pemiliknya" mengincar posisi tertentu, dan itu tentunya posisi pemimpin. Pemimpin tentunya memiliki kualifikasi tertentu, dan Top of mind bukanlah suatu kualifikasi tersebut.

Kita bisa menerima pemimpin dengan kualifikasi pernah memerdekakan indonesia, lalu dengan kualifikasi bapak pembangunan. Setelah itu nampaknya pemimpin kita selalu berkualifikasi aneh, seperti berlogat seperti cinta laura, berani nyeleneh, anak mantan presiden, dan memiliki singkatan nama seperti nama kota besar.

Menurut pengamatan saya yang tajam, iklan politik haruslah dibuat meninggalkan kesan. Para politikus harus membangun citra diri sebagai pemimpin yang one of a kind, lihatlah hitler, ia membangun citra diri sebagai seorang diktator yang "berbeda" dengan berani menggunakan kumis konyolnya.

Sebagai pengamat pemasaran dan politik saya merekomendasikan langkah-langkah berikut bagi siapapun capres yang ingin membuat iklan politik. Langkah-langkah ini saya sebut sebagai Seven Habits of Highly Effective Campaign.

Pertama, capres harus bisa berkomunikasi lewat kata-kata, maka kata-kata dalam iklan politik pun harus diingat oleh masyarakat. Coba siapa diantara anda yang mengingat kata-kata prabowo atau wiranto dalam iklannya, bandingkan dengan kata-kata dalam iklan berikut "kamu tidak cocok bekerja di air, kamu cocoknya berdagang..". Maka itu para capres harus mampu menyajikan hal-hal seperti demikian itu.. Misalnya Wiranto bisa berkata "Saya lahir Rabu Pahing, maka saya tidak cocok bekerja di air, saya cocoknya jadi presiden.." maka saya pastikan setiap orang akan ingat terhadap Wiranto.

Kedua, menurut teori Cognitive, iklan terdiri dari aspek audio dan video karena itu penting untuk menggunakan elemen lagu dan visual yang menarik. Saya menyarankan bila kelak ada lagi capres yang memutuskan untuk bernyanyi dalam iklan politik mereka, maka pilihlah lagu yang lebih menarik minat daripada sekedar lagu bimbo, lalu gunakanlah elemen visual yang menarik, sepertihalnya kostum atau stage yang keren. Lihatlah iklan Telkom versi promosi telpon 30 menit bayar 6 menit. Iklan itu mampu menyajikan tontonan tak terlupakan, jingle iklan bernuansa 80an, dengan kostum dan efek visual yang juga 80an, mungkin para capres dapat mencontoh hal ini. Misalnya jingle seperti ini "partaai..partai Gerindra.. Partai baruuu.. Uo.uo..uooow..." tentu saja Prabowo pun harus bergaya eighties saat menyanyikannya. Saya pastikan pula iklan ini akan diingat khalayak ramai dan kanan meninggalkan kesan mendalam serta membuat Prabowo sebagai capres yang ”unik”.

Ketiga, jadilah kontroversial. Kini khalayak dibuat ramai dengan keberadaan iklan PKS yang menyebutkan bahwa Suharto adalah sebagai salah satu pahlawan bangsa. Iklan itu sangatlah kontroversial. Para capres dapat mencontoh hal ini. Maka lain kali mungkin para capres dapat menyebutkan hal-hal kontroversial lainnya, misalkan menyebut Muso atau Aidit sebagai pahlawan nasional atau guru bangsa.

Keempat, jadilah tampak cerdas di depan khalayak. Pemirsa akan menilai kecerdasan dari kata-kata yang digunakan..., gunakanlah kata-kata yang berkesan intelek, perbanyak penggunaan kata serapan yang dipadu dengan satu dua kata berbahasa inggris maka andapun akan terdengar cerdas. Misalkan daripada sekedar mengumbar kata "merdeka!!" di setiap kesempatan mungkin Megawati dapat mencoba berujar seperti: "independensi adalah substansi dasar yang diderivasikan dari adaptasi gramatikal yang mengikat konotasi dan linearitas romantisme vocabulary yang ditarik dari sintaksis-sintaksis penyusun kata dasarnya yang kemudian kita serap ke dalam pola struktur liguistik kita yang kita konvensikan dan diterima sebagai.. Bla..bla..bla.." . Terdengar cerdas bukan.

Kelima, carilah jargon yang tepat. Fauzi Bowo dulu memiliki iklan dengan jargon ”coblos kumisnya” hal ini terbukti efektif, ia toh kini menjadi Gubernur DKI. Maka janganlah ragu-ragu untuk menyertakan jargon-jargon, walaupun terdengar bodoh sekalipun yang penting diingat orang. Misalkan gunakan bagian tubuh anda yang paling dikenal orang, seperti yang dilakukan oleh Fauzi Bowo. Jika anda adalah capres yang – maaf – berpantat besar, maka gunakanlah jargon ”coblos bokongnya”, tentunya foto anda dalam kertas suara pun harus disesuaikan.

Keenam, pilihlah calon wapres yang populer, dan bisa diasosiasikan dengan hal-hal yang baik. Tengoklah sosok Rano Karno dan Dede Yusuf, dua orang itu adalah para wakil, Rano Karno tentu saja terkenal dan namanya kini masih saja diasosiasikan dengan Si Doel Anak Sekolahan, dengan kesan itu orang menganggap Rano Karno sebagai seorang Tukang Insinyur cerdas yang pekerja keras. Begitu juga dengan Dede Yusuf, di tengah masyarakat Jawa Barat yang tengah pusing menghadapi keadaan, maka sosok Dede Yusuf dapat diasosiasikan sebagai iklan Bodrex, sebuah obat sakit kepala, sehingga masyarakat Jawa Barat mengasumsikan kalau Dede Yusuf mampu menghilangkan kepusingan mereka. Begitu juga dengan hal yang harus dilakukan para capres kini.

Ketujuh, bila tak bisa membuat iklan yang keren, maka buatlah iklan yang norak. Lihatlah Roncar, iklannya sangat buruk, jelek sekali, namun siapa yang tak mengingatnya. Iklan Primbon pun buruk, namun semua mengingatnya. Nah bagi anda yang ingin menjadi capres namun merasa mentok tak mampu membuat iklan yang menarik, maka segera buatlah iklan yang norak, maka saya jamin nama anda dan iklan anda akan populer. Hal itu juga tentunya akan mempengaruhi sikap penonton iklan terhadap anda.

Itulah tips yang dapat saya berikan, ketimbang hanya memajang foto di pinggir jalan, membuat iklan dengan kata-kata klise, menyanyikan lagu bimbo, atau terus-terusan memekikkan kata ”merdeka”, lakukanlah langkah-langkah tadi, niscaya anda pun akan segera diingat orang. Demikianlah saya yakin kiranya tips-tips tadi akan sangat berguna, baik itu jika anda ingin menjadi presiden ataupun hanya dalam kampanye ketua RT.

Sabtu, 15 November 2008

Kata-kata

Bagi manusia, kata-kata adalah suatu hal yang penting. Kata-kata adalah yang membedakan kita dari mahluk-mahluk lain. Tumbuhan tentu saja tak dapat berbicara, binatang-binatang kelas rendah seperti semut-semut merah yang berbaris di dinding menatapku curiga pun tak dapat berbicara, hewan yang lebih tinggi seperti hewan reptil, misalkan, cicak-cicak di dinding pun tak mampu berbicara, hal itulah yang membuat mereka diam-diam merayap.

Hewan-hewan yang lebih tinggi tingkatannya ternyata mampu berbahasa, anjing dan lumba-lumba mengenal komunikasi, bahkan kera dapat diajarkan berbahasa isyarat. Namun tak satupun yang mampu berbicara menggunakan kata-kata layaknya manusia.

memang burung beo dan burung kakaktua yang hinggap di jendela pun mampu menirukan kata-kata, namun mereka tak bisa berbahasa.

Bagi kalangan manusia, vocabulary , atau kosa kata dianggap sebagai ukuran kecerdasan, semakin banyak kosakata berarti semakin cerdas seseorang... Hal ini tampaknya tak menjelaskan mengapa orang pintar (pintar bukan pinter) justru sedikit berbicara.

Setiap kata pun memiliki asosiasinya sendiri, asosiasi ini sering kita kenal dengan sebutan "konotasi", berbeda dari denotasi, konotasi menggunakan huruf K dan O sebelum kata "notasi", hal ini berbeda jika dibandingkan dengan denotasi yang justru menggunakan huruf D dan E sebelum kata notasi.

Setiap orang mengenal kata "Kiri" dan "kanan", kiri dan kanan adalah kata petunjuk arah, namun lebih jauh lagi masing-masing kata memiliki konotasinya sendiri, kanan, memiliki konotasi positif, dan kiri memiliki konotasi negatif. Secara sederhana, lihatlah kedua tangan anda, jika anda tak kidal, maka secara default tangan kana digunakan untuk pekerjaan bersih, sementara tangan kiri digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan kotor.

Dalam bahasa Inggris, kanan disebut "Right" kata yang sama yang digunakan untuk menyatakan "benar" atau "tepat". Dalam bahasa Latin kanan dan kiri adalah "dexter" dan "sinister", kiri adalah Sinister, bentukan kata yang sama dengan kata "sinis". Di jepang "Kiri" digunakan dalam kata "HaraKIRI" yang berarti bunuh diri, atau "hitoKIRI" yang berarti pembantai. Selama masa perang dingin, Kiri berarti Komunis dan Kanan berarti Liberal. Kita dalam bahasa indonesia pun menggunakan kata kiri untuk keperluan lain, seperti untuk menyatakan "berhenti" saat hendak turun dari angkutan umum (sama halnya dengan kata "belakang" yang berarti tak membayar saat naik angkot).

Saat kata-kata native tak mampu lagi menggambarkan suatu hal maka kita biasanya meminjam atau menyerapnya dari bahasa lain, namun masalah kunjung muncul saat kata-kata serapan langsung dianggap berarti sama dengan kata-kata lokal, karena walaupun demikian lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya, maka janganlah memancing di air keruh, berbahaya karena air tenang menghanyutkan sementara air beriak tanda tak dalam.

Kata-kata memang kadang memiliki arti ganda, atau ambigu. Ambiguitas berarti makna ganda. Walaupun bermakna ganda namun makananya sering tak jauh dari bentukan katanya seperti buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya sehingga saat menggunakan kata ambigu berarti sekali merengkuh dayung dua tiga kali terlampaui.

Hal ini membuat kata-kata menjadi pedang bermata dua. Kata-kata seringkali berbahaya. Benar ungkapan "memang lidah tak bertulang".. Organ-organ tak bertulang di tubuh manusia memang sukar dikendalikan secara sadar dan sering terpancing nafsu sesaat, mengontrolnya kadang tak semudah membalikkan telapak tangan, bahkan seperti menegakkan benang basah saja, jika tak hati hati bisa-bisa terkena getahnya, atau terkena batunya, karena sepandai-pandai tupai melompat akhirnya akan jatuh juga.

Selasa, 11 November 2008

Menuju 2009 - 2014 (Bagian 2)

Artis Terjun ke Legislatif

Belakangan ini kita sering melihat artis yang menekuni bidang politik, entah baru ataupun sudah lama. sangatlah menguntungkan jika partai memilih artis menjadi sebuah calon legislatif, selain diberitakan di media cetak dan elektronik yang bersifat memberikan informasi secara umum, artis juga diberitakan media cetak dan elektronik yang bersifat keartisan. Jadi anggaran kampanye dapat diminimalkan.

Mungkin ini renungan buat kita, apakah artis dapat mewakili kita????
Yah mungkin ya mungkin tidak, semua ini tergantung apa yang menggantung. Jika artis dekat dengan rakyat dan memiliki pendidikan yang memadai maka mungkin dia dapat mewakili kita, tapi jika sebaliknya????

Nah, sekarang pertanyaanya adalah apakah legislatif masih memerlukan artis???
penulis dapat secara tegas menjawab TIDAK, hal ini dikarenakan karena:
1. Anggota legislatif ada yang dapat berakting dengan baik jika menghadapi KPK ( Komisi Pengungkapan Korupsi)*
2. Anggota legislatif ada yang rekaman pembicaraan di telepon lebih seru dibandingkan penyiar radio atau bahkan layanan telepon premium
3. Anggota legislatif ada yang sangat pandai melakukan pose-pose bak seorang model di majalah-majalah dewasa
4. Anggota legislatif ada yang membuat film independent untuk golongan yang berkarya.
Dan lain sebagainya

Nah, tentukan pilihan anda sendiri

*komisi ini sangat berperan dalam mengungkapkan korupsi, sedangkan pemberantasan lebih besar peran pengadilan untuk mendapatkan efek jera.....

sedikit absurb-kan????

Menuju 2009 - 2014 (Bagian 1)

Subsidi Yang Membebani

Mungkin hal ini yang menyebabkan suatu lembaga di negara ini yang berfungsi merencanakan pembangunan perlu beraksi. Aksi yang dilakukan sangat besar dengan membentuk kelompok kerja (pokja) yang membahas satu-persatu kepentingan dan keuntungan subsidi!!!

Nah, sepertinya banyak subsidi di negara ini yang tidak tepat sasaran, kira-kira kalau kita rata-rata, sekitar 55% subsidi tidak tepat sasaran. dalam istilah lain kita melakukan subsidi pada yang tidak seharusnya disubsidi tetapi terlanjur disubsidi.

Apakah lembaga yang mengkaji ini baik????
Dari pengalaman penulis, dalam lembaga ini sering terjadi konflik internal sehingga kebijakan yang diambil kurang lebih adalah kebijakan yang bercampur baur antar kepentingan???(bingungkan)

Apakah hasil yang dihasilkan berhasil????
Kenyataannya hasil yang dihasilkan belum tentu berhasil, hal ini disebabkan oleh :
1. Lembaga yang dikaji (lembaga yang diteliti tidak tranparan)
2. Penulis yang menulis ini menyumbangkan sebuah model simulasi yang mensimulasikan sebuah simulasi dengan batasan rasa ngatuk.

Nah, kita berharap kelak subsidi akan tepat sasaran.

Dari seratus persen subsidi yang diberikan sekitar lima puluh lima persen tidak tepat sasaran, tetapi kita masih untung sekitar empat puluh lima persen tepat sasaran.

Senin, 15 September 2008

the lighter side..

Look at the bright side.. Begitu kata orang barat, maksudnya adalah agar kita selalu melihat sisi positif dari segala hal.

Kita di Indonesia memiliki ungkapan yang sama, kita juga terbiasa untuk melihat sisi yang lebih baik dari suatu hal yang terjadi.. Pernahkah anda mendengar ungkapan "masih untung...", pernah bukan.

Kita lihat sebuah perumpamaan, anggaplah ada seseorang yang bernama si X. Si X adalah pengendara sepeda motor, suatu ketika Si X mengebut dan kemudian ia nyaris saja tertabrak oleh sebuah mobil, hanya terserempet, X pun jatuh menabrak pohon yang melintang.. Seketika pula tangannya patah.. Saat itu ia berkata "masih untung cuma tangan yang patah".

Saat X mendapatkan pengobatan di rumah sakit tiba-tiba seketika pula suara ambulance meraung-raung, dari dalamya keluarlah sosok yang dikenalinya, temannya, si Y, dilarikan ke rumah sakit yang sama karena gegar otak setelah cidera dalam pertandingan ping-pong, tak ayal X pun terkejut, setelah melihat keadaan Y, X pun berkata "masih untung ya loe cuman gegar otak"

Setelah perawatan selama berjam-jam di rumah sakit X pun pulang.. Ia bergegas mengejar pertandingan bola yang telah ditunggu-tunggunya seminggu terakhir.. Kesebelasan lokal melawan tim elit Eropa. Dua kali 45 menit kemudian, tampaknya tim lokal kalah melawan tim Elit eropa tersebut.. X bergumam kesal, namun ia masih bisa berkata "masih untung kita hanya kalah 10 - 2, gak lebih parah".

Usai pertandingan bola, televisi menayangkan Breaking News, menurut si pembaca berita berparas cantik, seorang pemuda tanggung berinisial Z tewas tertabrak kereta api karena sepeda yang dikendarainya menerobos perlintasan kereta api, konon ia mengalami kesulitan turun dari sepeda untuk menghidari lajunya kereta. X pun mendadak sontak bangun dari duduknya dan sekonyong-konyong mendekati pesawat televisi. Ia mengenal korban dan iba padanya. Si pembaca berita berparas cantik kembali muncul setelah tayangan video yang di blur di beberapa bagian lalu memberitakan bahwa Z tewas seketika di lokasi kejadian. Mendengar itu X berkata "masih untung dia langsung meninggal dan gak menderita..".

Begitulah..ungkapan itu sering keluar begitu saja kan? Masih untung ini lah, masih untung itu lah.. Macam2 saja.. Tak sadar bukan, meskipun demikian kita memang sudah terlatih untuk melihat hal-hal yang baik dari berbagai kejadian yang menimpa, apa pun itu...

Selasa, 09 September 2008

antropomorfisme, kucing, dan ayam

Orang bilang, satu-satunya alasan mengapa manusia diberi kaki adalah.. Agar ia bisa makan dengan tangannya.. Jawaban konyol? Mungkin tapi terkadang sesuatu memang tidak terlihat sebagaimana mestinya.

Baru-baru ini saya membaca buku mengenai komunikasi. Salah satu bab dalam buku itu - satu-satunya bab yang saya baca - menggambarkan tentang bagaimana berkomunikasi dengan orang dengan latar budaya berbeda.. Perbedaan budaya, kata si penulis, kadang membuat ekspresi-ekspresi nonverbal menjadi berbeda arti. Saat menonton liga italia misalnya kita sering melihat ekspresi nonverbal yang khas saat pemain-pemain protes pada wasit, di liga indonesia, ekspresi seperti itu digunakan oleh para pengemis di luar stadion untuk meminta makan pada para penonton.

Mengacungkan jempol tak selalu berarti memuji, namun mengacungkan jari tengah tampaknya diterima secara global sebagai penghinaan.

Lalu bagaimana dengan hewan..? Hewan tidak berkomunikasi dengan kita dengan bahasa verbal, kita hanya mengandalkan isyarat-isyarat nonverbal dalam berkomunikasi dengan hewan. Dalam menafsirkan gestur nonverbal hewan kita mengenal istilah "antropomorfisme".

Antropomorfisme adalah hal yang membuat kita mengira bahwa kucing lebih sering menyebrang jalan, lain halnya dengan ayam, mengapa? Karena antropomorfisme menganalogikan tingkah laku hewan dan tabiatnya sesuai perilaku dan tabiat manusia.

kita bilang anjing yang menjulurkan lidah sedang haus, atau burung yang bernyanyi berarti senang, sama seperti manusia. Bahkan kucing pun jarang menyebrang jalanan.

Nyatanya kucing yang menyebrang jalan cenderung bersikap angkuh.. Kucing seperti mamalia pemalas lainnya (seperti manusia) memiliki kesadaran akan dirinya. Saat menyebrang jalan kucing akan bertindak seenaknya saja, ia telah mempelajari suatu fakta dimana pengemudi kendaraan bermotor akan lebih segan untuk menabrak kucing daripada menabrak manusia, apalagi ayam... Perhatikanlah dimana banyak terjadi kasus tabrak lari terhadap (manusia) pejalan kaki, namun tak ada kasus tabrak lari terhadap kucing.

Saat menabrak orang banyak pengemudi langsung tancap gas dan membiarkan korbannya, bahkan mereka tak memastikan dulu apakah sang korban telah benar-benar mati dengan baik atau tidak. Namun saat menabrak kucing para pengemudi dengan sopan turun dari kendaraannya, lalu melakukan serangkaian hal agar si kucing setidaknya dikuburkan dengan baik...

Perilaku demikian membuat kucing menjadi angkuh saat menyebrang jalan. Bahkan kucing-kucing muda selalu mendongakkan kepala ke atas, mereka tak takut tersandung sesuatu lalu jatuh, karena sejarah memang mencatat tak pernah ada kucing yang jatuh karna tersandung atau terpeleset genangan air.

Kucing juga dikenal malas, menggeliat, tidur siang, bermalasan adalah tabiat kucing. Domestikasi yang telah diperbuat oleh manusia selama beberapa millenium telah membuat kucing menjadi malas. Kucing didomestikasi sejak jaman mesir kuno. Dan kucing selalu mendapat perlakuan spesial sejak saat itu. Saat Ramses II memerintahkan untuk membunuhi semua anak laki-laki orang israel, ia tidak memerintahkan untuk membunuh anak kucing jantan asal israel, terlihat Ramses lebih menyayangi kucing ketimbang generasi harapan bangsa.. Cleopatra mencintai kucingnya, bahkan Batman tak tega membunuh Catwoman.

Lain lagi ceritanya dengan ayam, berbeda dengan kucing, ayam adalah unggas yang rajin, sama seperti unggas-unggas yang lain. Di indonesia ayam lebih rajin ketimbang manusia, orang yang mengenal sejarah (dengan kata lain orang tua dahulu) mengatakan jika seseorang tidak bangun pagi maka rejekinya akan dipatok ayam, hal ini mengisyaratkan bahwa ayam sangat rajin mencari rejeki. Di belahan barat orang mengatakan "early bird gets worm", burung yang bangun pagi akan mendapat cacing, burung yang bangun siang tak dapat cacing, pasti karena rejekinya telah dipatok ayam.

Ayam pun, seperti kucing telah didomestikasi secara bertahun-tahun, namun bukan sebagai peliharaan yang dimanjakan.. Ayam telah menjadi hewan yang dijadikan sapi perah bagi manusia, kita mengambil dagingnya dan telurnya untuk dimakan lalu bulunya kita gunakan untuk membersihkan debu. Bahkan ayam hitam sampai harus merelakan darahnya untuk hal-hal magis.

Saat menyebrang jalan ayam menjadi mawas diri dan jauh dari kesan angkuh, saat berjalan menyebrangi jalan ayam berjalan dengan mengangguk-angguk, sopan sekali.., ayam tampaknya sadar bahwa orang akan seenaknya saja menabrak ayam, jika tertabrak dan terluka orang justru tak akan mengobatinya, malah langsung menyembelihnya untuk dimakan.

Ayam juga tak mendapatkan perilaku istimewa seperti kucing, jika kucing sakit, pemiliknya akan membawanya ke dokter. Namun jika ayam sakit, seperti terserang flu misalnya, pemiliknya akan langsung membakarnya...

Kata "ayam" pun malangnya mengalami peyorasi saat digunakan untuk menyebut pelaku praktek-praktek prostitusi.

Namun ayam adalah mahluk yang sukses, tak ada yang mengenal pria berkumis dan berambut putih bernama Kolonel Sanders jika tidak karena ayam.. Ayam juga bertahan ditengah terpaan angin cobaan, ribuan bahkan jutaan mati karena epidemi flu, namun populasi ayam bertahan, ayam tak akan punah....

Itulah pemikiran antropomorfis saya tentang ayam dan kucing, semula tulisan ini diperuntukan untuk menjadi satir sosial yang menyentuh.. Siapakah anda? Kucing ataukah ayam?

Orang-orang penting kini berlaku seperti kucing-kucing, tidur siang laksana kucing, menggeliat bagai kucing, bermalasan seolah dirinya kucing, bahkan berbuat mesum tanpa malu-malu kucing. Ingin dimanjakan dan berharap bisa makan daging ayam..

Rakyat kecil terpaksa mengambil peran sebagai ayam, bekerja keras, dan jika sial dimakan pula oleh si kucing.

Cukup ya sindirannya.. Nah apakah anda kucing ataukah ayam.. Pikir sendiri ya..

Kamis, 28 Agustus 2008

Gerakan Anti MLM!!!

Saya masih ingat, di masa SMA dulu, kira-kira 6 - 7 tahun yang lalu, saya dikejutkan oleh sebuah pola bisnis baru. Pola bisnis itu sangat revolusioner (di kala itu) dan menarik perhatian banyak orang.

Kita mengenal pola bisnis itu dengan istilah Multi Level Marketing (MLM). Multilevel marketing konon diciptakan oleh seorang ahli matematika dimana menurutnya seiring bertambahnya jumlah downline maka keuntungan pun bertambah sesuai persamaan-persamaan matematika tertentu yang tentu saja tidak mudah (baca:tidak mungkin) dipahami oleh para downline.

Nyatanya hal itu terbukti, dalam MLM setiap kali seorang member mendapatkan member baru sebagai subordinatnya (downline) maka ia akan mendapatkan gain tertentu, dan si bos besar (pemilik / pendiri) MLM pun pada gilirannya mendapat gain juga. Hal ini sesuai dengan persamaan matematika yang dikembangkan oleh si pakar matematika tadi, hanya saja pertambahan jumlah downline dan peningkatan kesejahteraan downline hanya bertambah sesuai deret ukur, sementara gain si Bos Besar terus bertambah sesuai deret hitung....

Dalam perjalanannya, kiprah MLM di Indonesia dinodai oleh praktek-praktek money game. Beberapa MLM sesungguhnya hanya money game yang memberikan gain layaknya bubble economy. Namun sesungguhnya tak perlu dinodai oleh money game pun MLM sendiri telah ternoda.

Sejak awal MLM adalah bisnis yang tidak jantan, suatu perusahaan tidak mampu menjual produknya secara langsung lalu menjualnya ke karyawan perusahaan, bukankah gamblangnya seperti itulah MLM. Lalu belum lagi praktek-praktek kotor yang dilakukan oleh sesama downline yang saling berebut "kaki-kaki" yang potensial.

MLM tak ubahnya panggung politik, dengan mafia-mafia yang bercokol di atasnya. Tak heran jika banyak orang yang antipati terhadap MLM. Saya ingat dialog dalam film Quickie Express. Saat karakter Jojo (diperankan oleh Tora Sudiro) ditawari MLM ia spontan berkata "Ogah! Mending gw jadi gigolo!", begitulah.

Terlintas di pikiran saya untuk menyudahi itu semua. Ya benar, menghilangkan praktek-praktek MLM dari Indonesia ini.

Suatu saat, di saat yang tepat tentunya, saya akan mendirikan gerakan anti MLM. Saya akan menuangkan ide saya ke dalam buku, kaset, DVD anti MLM, dan produk-produk lain yang akan mengingatkan masyarakat akan bahaya laten MLM. Saya juga akan mengadakan seminar-seminar anti MLM secara rutin dan berkala untuk mendoktrinasi masyarakat akan bahaya MLM.

Lalu tentunya saya akan melihat apresiasi dan peran serta masyarakat dari doktrin Anti MLM saya, dengan cara mengajak mereka untuk bergabung dengan komunitas anti MLM.

komunitas anti MLM itu nantinya adalah suatu komunitas yang self sufficient, dimana para anggota yang tentunya anti terhadap MLM, harus mengajak 5 orang temannya untuk bergabung, 5 orang itu akan menjadi binaannya dalam membenci praktek-praktek MLM. Begitulah seterusnya sampai jumlah member komunitas menjadi banyak.

setiap member juga berkewajiban untuk menyebarkan ide-ide anti MLM dengan membagikan secara sukarela Buku-buku, kaset, atau DVD saya yang telah mereka beli sebelumnya saat menjadi member komunitas kepada semua orang, tentu saja jika mereka kehabisan stok buku, kaset atau DVD, mereka dapat membelinya lagi di outlet-outlet kami.

Begitulah, dengan cara itu saya yakin praktek-praktek MLM dapat dihilangkan dari bumi pertiwi ini. Dengan tersebarnya doktrin anti MLM melalui buku-buku, kaset,dan DVD yang disebarkan oleh Komunitas Anti MLM niscaya lambat laun praktek-praktek MLM akan sirna. Tentu saja dengan berkembangnya membership di Komunitas Anti MLM maka akan menggerus pangsa pasar MLM yang telah mengakar sebelumnya!

Kamis, 31 Juli 2008

Game : Beyond Reality

Dahulu kala, saat manusia masih disebut manusia purba (suatu atribut yang diberikan oleh penganut teori evolusi), kehidupan berjalan dengan santai. Mereka walaupun demikian santai, tetap saja kini terbukti menorehkan sejarah-sejarah penting bagi kita para manusia modern. Mereka terus 'berevolusi' meskipun belum pernah bertemu Charles Darwin. Mereka adalah para inventor yang hebat.

Saat bosan hidup nomaden karena lelah dikejar-kejar macan sabertooth dan takut terinjak mastodon dikala tidur di padang terbuka diwaktu malam, mereka menemukan cara hidup baru, yang kemudian dikenal dengan cara hidup semi nomaden. Mereka tak lagi berpindah-pindah dengan seenaknya dan mulai agak menetap.

Tapi itu menimbulkan masalah baru lagi, dengan semi nomaden ternyata populasi membengkak, dinginnya malam, dan ruang yang tertutup untuk tidur di waktu malam ternyata meningkatkan populasi secara signifikan, namun para inventor saat itu masih belum bisa mengubah getah karet menjadi alat kontrasepsi.

Akhirnya manusia hidup menetap. Hidup menetap menghasilkan serangkaian improovement lagi bagi manusia. Pemerintahan, demokrasi, lalu kemudian korupsi, lalu militer dan teknologi militer, dan teori ekonomi sederhana.

Ekonomi tentu saja menghasilkan pengangguran dan para penganggur menciptakan terminologi "waktu luang" sebagai kata cukup baik untuk menggambarkan keadaan mereka tapi tidak melukai harga diri mereka sendiri.

Waktu terus berjalan dan para penganggur ternyata telah berhasil membuat kata "waktu luang" mengalami ameliorasi. Kini orang-orang yang bekerja pun ingin memiliki "waktu luang", padahal dulu orang-orang yang memiliki "waktu luang"lah yang ingin bekerja.

Tapi "waktu luang" ternyata dilematis, mereka yang kini bertambah cerdas mulai berpikir, "apa yang kita lakukan di waktu luang?". Dulu saat masih semi nomaden saat tak ada teori ekonomi, tak ada yang menganggur, berarti tak ada "waktu luang", kini apa yang harus dilakukan saat ada "waktu luang".

Kaum pagan menggunakan waktu luang untuk membuat patung dan menyembahnya, lahirlah animisme dan dinamisme. Orang-orang Yahudi menggunakan waktu luang mereka untuk membangun piramid di mesir, lalu mencari jalan pulang ke jerusalem, dan saat telah tiba di jerusalem mereka menemukan cara baru mengisi "waktu luang", mengejar dan membunuh para nabi.

Orang-orang biasa mengisi "waktu luang" dengan membuat kerajinan. Suatu hari seorang pengrajin menemukan bentuk yang unik, bentuk melingkar tanpa sudut yang disebut "bola". Orang-orang yang kagum memperebutkan bola itu dan lahirlah olahraga.

Sisanya mengisi "waktu luang" dengan memperebutkan wanita dan lainnya menulis drama tentang perebutan wanita itu dan kini ia dikenal sebagai pujangga besar. Saat raja dua negara berebut wanita maka terjadilah perang, biasanya wanita yang diperebutkan bernama "ibu pertiwi".

Namun banyak orang yang tak seberuntung orang-orang tadi, mereka punya "waktu luang" tapi tidak memiliki aktifitas untuk mengisinya, mereka tidak membuat patung, mengejar-ngejar para nabi, memperebutkan bola, memperebutkan wanita, atau berperang.

Mereka ingin meniru aktivitas-aktivitas itu namun tidak ingin benar-benar melakukannya, maka ribuan tahun kemudian di abad ke 20 lahirlah game konsol.

Entah apa yang mereka lakukan selama ribuan tahun sebelum ada konsol game, namun kini konsol game menjadi sarana pengisi "waktu luang".

Konsol game pertama mungkin adalah Atari, lalu Nintendo, saya tidak tahu secara persis mana yang duluan karena saya buta akan hal ini. Lalu game-game rumahan pertama yang dirilis adalah 'Pong'. Pong adalah bagi mereka yang ingin main ping-pong tanpa harus benar-benar bermain ping-pong. Lalu 'Space Invaders' untuk mereka yang ingin turut serta berperang melawan alien namun enggan bergabung dengan NASA.

bersambung.. Baca Game 2: the sequel

Game 2: The Sequel

Game 2: The Sequel
ingat sebelum baca artikel ini baca dulu game:Beyond Reality

... Sampai mana tadi, ohya..
Nintendo lalu membuat game yang lebih realistis, yaitu tentang tukang ledeng yang berusaha mengusir binatang reptil di saluran air penuh jamur untuk menyenangkan seorang wanita. Kalau tak salah game itu berjudul 'Mario'.

Dunia konsol game berkembang dari 8 bit, ke 16 bit, 32, 64, 128 bit lalu ke era Playstation 2 dan 3. PC game pun tak mau kalah, game2 di PC meraih 100% pangsa pasar untuk dimainkan di Komputer Pribadi.

Lalu developer game belajar mengenai satu hal penting, 'kompetitivitas'. Dari sejak para raja kuno berebut ibu pertiwi dan rakyat mereka berebut wanita, ada satu hal yang bisa dijadikan persamaan yaitu kompetitivitas dan rivalritas. Memang tak semua orang berambisi jadi juara, namun tak ada juga orang yang ingin kalah. Para pengembang game pun ingin membuat game dimana para pemainnya benar-benar bersaing satu dengan lainnya, lahirlah multiplayer game dan kemudian online game.

Kini kita berada di suatu masa yang saya beri nama 'post period of direct rivalry', dimana orang-orang tidak lagi menyelesaikan rivalritas mereka secara langsung. Masa ini jelas masanya game online, dimana rivalry tersebut akan disalurkan ke sana melalui dunia maya.

Di awal abad 21 ini game telah berkembang, macam-macam game pun tersedia di pasaran, tentu saja ada game tentang perang, para veteran PD II bisa kembali merasakan manisnya membantai pasukan NAZI melalui game, sayangnya para veteran NAZI tidak pernah bisa menemukan game untuk merasakan kembali manisnya membunuhi orang-orang Yahudi. Game olahraga pasti juga ada, sepak bola, tenis, basket, bahkan golf, catur, dan bridge, kalau itu bisa disebut sebagai olahraga.

Bahkan ada game tentang cinta dimana si gamer memainkan skenario untuk meraih hati seorang wanita dalam game, konon sulit membuat AI untuk game cinta ini, padahal Paul McCartney bilang "yesterday love was an easy game to play".

Tapi entah, mana yang nyata mana yang tidak, konon katanya para jendral di pentagon ternyata menyusun serangan ke Irak dengan suatu software komputer yang sekilas tampak seperti game Real Time Strategy. Dengan software itu mereka bisa 'Memimpin' dan 'Menaklukkan' tentara lawan dengan tetikus komputer mereka. Terdengar seperti game RTS klasik bukan?

ke-blur-an antara nyata dan tidak terlihat juga di dunia game online, rivalritas di dunia maya sering dibawa ke dunia nyata dan sebeliknya. Jangan-jangan Bush sering bermain online game melawan orang-orang Iran.

Nah itulah gambaran dunia game yang terus berevolusi, tidak terbayang kan kalau akar dari dunia game sebenarnya ada pada diri kita sendiri.
Dahulu kala, saat manusia masih disebut manusia purba (suatu atribut yang diberikan oleh penganut teori evolusi), kehidupan berjalan dengan santai. Mereka walaupun demikian santai, tetap saja kini terbukti menorehkan sejarah-sejarah penting bagi kita para manusia modern. Mereka terus 'berevolusi' meskipun belum pernah bertemu Charles Darwin. Mereka adalah para inventor yang hebat.

Saat bosan hidup nomaden karena lelah dikejar-kejar macan sabertooth dan takut terinjak mastodon dikala tidur di padang terbuka diwaktu malam, mereka menemukan cara hidup baru, yang kemudian dikenal dengan cara hidup semi nomaden. Mereka tak lagi berpindah-pindah dengan seenaknya dan mulai agak menetap.

Tapi itu menimbulkan masalah baru lagi, dengan semi nomaden ternyata populasi membengkak, dinginnya malam, dan ruang yang tertutup untuk tidur di waktu malam ternyata meningkatkan populasi secara signifikan, namun para inventor saat itu masih belum bisa mengubah getah karet menjadi alat kontrasepsi.

Akhirnya manusia hidup menetap. Hidup menetap menghasilkan serangkaian improovement lagi bagi manusia. Pemerintahan, demokrasi, lalu kemudian korupsi, lalu militer dan teknologi militer, dan teori ekonomi sederhana.

Ekonomi tentu saja menghasilkan pengangguran dan para penganggur menciptakan terminologi "waktu luang" sebagai kata cukup baik untuk menggambarkan keadaan mereka tapi tidak melukai harga diri mereka sendiri.

Waktu terus berjalan dan para penganggur ternyata telah berhasil membuat kata "waktu luang" mengalami ameliorasi. Kini orang-orang yang bekerja pun ingin memiliki "waktu luang", padahal dulu orang-orang yang memiliki "waktu luang"lah yang ingin bekerja.

Tapi "waktu luang" ternyata dilematis, mereka yang kini bertambah cerdas mulai berpikir, "apa yang kita lakukan di waktu luang?". Dulu saat masih semi nomaden saat tak ada teori ekonomi, tak ada yang menganggur, berarti tak ada "waktu luang", kini apa yang harus dilakukan saat ada "waktu luang".

Kaum pagan menggunakan waktu luang untuk membuat patung dan menyembahnya, lahirlah animisme dan dinamisme. Orang-orang Yahudi menggunakan waktu luang mereka untuk membangun piramid di mesir, lalu mencari jalan pulang ke jerusalem, dan saat telah tiba di jerusalem mereka menemukan cara baru mengisi "waktu luang", mengejar dan membunuh para nabi.

Orang-orang biasa mengisi "waktu luang" dengan membuat kerajinan. Suatu hari seorang pengrajin menemukan bentuk yang unik, bentuk melingkar tanpa sudut yang disebut "bola". Orang-orang yang kagum memperebutkan bola itu dan lahirlah olahraga.

Sisanya mengisi "waktu luang" dengan memperebutkan wanita dan lainnya menulis drama tentang perebutan wanita itu dan kini ia dikenal sebagai pujangga besar. Saat raja dua negara berebut wanita maka terjadilah perang, biasanya wanita yang diperebutkan bernama "ibu pertiwi".

Namun banyak orang yang tak seberuntung orang-orang tadi, mereka punya "waktu luang" tapi tidak memiliki aktifitas untuk mengisinya, mereka tidak membuat patung, mengejar-ngejar para nabi, memperebutkan bola, memperebutkan wanita, atau berperang.

Mereka ingin meniru aktivitas-aktivitas itu namun tidak ingin benar-benar melakukannya, maka ribuan tahun kemudian di abad ke 20 lahirlah game konsol.

Entah apa yang mereka lakukan selama ribuan tahun sebelum ada konsol game, namun kini konsol game menjadi sarana pengisi "waktu luang".

Konsol game pertama mungkin adalah Atari, lalu Nintendo, saya tidak tahu secara persis mana yang duluan karena saya buta akan hal ini. Lalu game-game rumahan pertama yang dirilis adalah 'Pong'. Pong adalah bagi mereka yang ingin main ping-pong tanpa harus benar-benar bermain ping-pong. Lalu 'Space Invaders' untuk mereka yang ingin turut serta berperang melawan alien namun enggan bergabung dengan NASA.

bersambung.. Baca Game 2: the sequel

Sabtu, 26 Juli 2008

Sedikit serius

Akhir-akhir ini tentunya kita sering mendengar hiruk pikuk di media mengenai tingkah polah para wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat yang terhormat. Bapak-bapak di dewan ini kini, menurut berita yang dilansir oleh media, tengah sibuk wara-wiri dan kocar-kacir menghadapi kasus demi kasus yang kini tampaknya terus saja mendera dewan yang terhormat ini.

kasus kasus korupsi terbongkar melalui rekaman hasil penyadapan telpon, yang rekamannya diperdengarkan di ruang-ruang sidang tipikor.

kasus-kasus skandal seks juga terbongkar melalui hasil rekamannya yang beredar di situs situs jejaring di dunia maya dan dalam bentuk video 3gp.

Ironisnya kasus kasus ini terkuak saat pemilu menjadi semakin dekat. Para anggota dewan yang terlibat pun semakin was-was, mereka tentu juga memikirkan bagimana nasib mereka di mata konstituennya saat tertangkap tangan dalam kasus korupsi atau tertangkap basah dalam video 3gp.

Apalagi mereka yang tertangkap tangan dan tertangkap basah sekaligus, seperti contohnya - tanpa menyebut nama - lihatlah suami pedangdut kondang yang kini tengah ramai dibicarakan di media-media. Tokoh yang satu ini, selain tertangkap tangan dalam kasus korupsi juga kini tertangkap basah pernah meminta suapan berupa teman wanita untuk 'bermain'.

walau pemilu menjelang, namun kami di mahasiswa-go.blog tentunya tidak naif dan menganggap skandal-skandal itu akan segera berlalu saja dari DPR. Harta, tahta, dan wanita. Itu semua satu paket bung, atau dengan kata lain, korupsi, DPR, dan skandal seks.

ketiganya adalah masalah sejak dulu, di zaman dulu, tersebutlah kerajaan manchuria di daratan cina.. Kerajaan ini - sama saja dengan kita - pejabatnya korup dan doyan main perempuan. Lalu entah datang darimana, terpikirlah suatu solusi, long story short, maka lahirlah golongan kasim. Sebagian abdi negara di jadikan kasim, dikebiri, secara harfiah. Tujuannya baik, jika korupsi tak bisa hilang setidaknya mereka tidak kagi main perempuan, kasim toh sudah tidak punya lagi nafsu birahi.

Nah, coba bila hal itu diterapkan disini, coba katakan itu pada bapak-bapak yang kini gencar-gencarnya berkampanye terselubung di televisi, jika mereka ogah, bilang saja, loh pak bukankah bapak 'bisa', bukankah 'hidup adalah perbuatan' atau bukankah bapak ,telah mewakafkan sisa hidup bapak.

Nah, kembali lagi ke anggota dewan, jika terus begini, mengingat kemampuan mereka mengamandeman UUD, kami takut amandemen yang tercipta akan berbunyi seperti ini:
Ayatl 1 "Tiap-tiap wakil rakyat berhak dan wajib mendapatkan objek pemuas nafsu seksual"
Ayat 2 "Tiap-tiap wakil rakyat mendapatkan kesempatan yang sama dan sejajar dalam melakukan tindak korupsi"
Ayat 3 "Hal-hal yang meyangkut definisi tindak korupsi dan atau objek pemuas nafsu seksual diatur dalam undang-undang"

Sabtu, 14 Juni 2008

Kenali Teman Pria Anda

Bila perasaan cinta menghinggapi hati seorang perempuan maka pemikiran perempuan itu akan sangat logis, ekonomis, efisien, dan efektif, jika perasaan cinta melekat pada hati laki-laki maka pemikiran laki-laki menjadi irasional, absurb, bayangan maya tegak diperbesar berada di belakang fokus.

Okeh, posting yang satu ini lebih tepat buat para perempuan. Penulis melihat banyak sekali teman perempuan penulis baik yang penulis sangat kenal, cukup kenal, tidak kenal, hingga belum kenal, menyesal karena berhubungan dengan lelaki yang salah.
Nah penulis melihat ada beberapa cara menilai lelaki secara tepat, lugas, cepat dan akurat.
1. Dekati Pria dengan hati-hati dan posisikan diri anda sebagai teman, sahabat, sohib, tetapi jangan sampai teman tapi mesra.Pria cendrung tidak terlalu menjaga image (gambar bisa dalam bentuk file *.jpg) sehingga akan bertindak sesuai kapasitas otak purba laki-laki.
2. Jangan takut menanyakan info pada teman, sahabat, mantan pacar, selingkuhan si laki-laki. Info yang didapat akan menunjukan sifat dan perilaku laki-laki terhadap lawan jenis (perempuan). Jika bisa, hindari sifat lelaki yang selalu menjadi gentleman (gentle=lembut)( man=laki-laki) sehingga persamaan tadi menjadi (lembut terhadap laki-laki)
3. Bergaul dengan teman-teman laki-lakinya yang lain, dari perlakuan ini dapat terlihat kebiasaan dan perilaku sehari-hari mulai dari tempat hangout (bergelantungan keluar) hingga yang paling penting adalah info cara laki-laki dalam membuang kandungan urea di tubuh mereka. Berikut ini adalah beberapa spesies laki-laki dilihat dari cara mereka dalam membuang urea :

Lelaki dari cara Kencingnya...

Lelaki biasa:
Masuk ke toilet, ternyata penuh, keluar lagi dan kencing di balik pohon.

Lelaki gaul:
Selalu ikut teman-temannya ke toilet walaupun ia tidak ingin buang air kecil.

Lelaki juling:
Mencuri-curi pandang lelaki di sebelahnya ketika sedang kencing.

Lelaki pemalu:
Jika merasa dilihat atau dilirik orang lain, air kencingnya tidak keluar, tapi pura-pura menyiram, keluar, lalu kembali lagi kemudian.

Lelaki suka melamun:
Membuka rompi, mengeluarkan dasinya, lalu kencing di celana.

Lelaki efisien:
Meskipun sudah waktunya kencing, tapi ditahan dulu sampai kebelet buang air besar, baru kemudian melakukan keduanya dalam satu waktu.

Lelaki pemabuk:
Jempol kiri dipegang dengan tangan kanan, lalu kencing di celana.

Lelaki palsu:
Kencing di toilet cewek!

Lelaki pelit:
Kalau beol di WC umum ngakunya kencing (biar bayar murah)

Lelaki malu-maluin:
Kencing di celana.

Lelaki Edan:
Makai celana yang abis dikencingin.

Lelaki Sarap:
Pakai celana yang habis dikencingin tapi dicium dulu kali?baunya sudah jadi bau
duren..

Lelaki kreatif:
Kalau kencing kakinya diangkat satu...kayak anjing

Lelaki irit:
Kagak pernah kencing seumur umur.

Lelaki nekad:
Suka ngencingi orang lain.

Lelaki funky:
Kencing di tempat umum.

Lelaki sial :
mau nya kencing air yg keluar batu

Lelaki Enjoying:
Kencing sambil merem-melek

Lelaki Hemat waktu :
Cuma Buka retsleting, dikeluarin terus langsung kencing

Lelaki moody :
biasa pake' pampers ... hehehe ...

Lelaki kurang ajar:
lagi kencing ..eh kentut kenceng baget..pura-pura cuek lagi!

Lelaki buta huruf
di toilet sudah ada tulisan rusak masih di kencingin juga

Lelaki turunan kucing
gak bisa liat barang baru, diendus-endus trus dikencingin

Lelaki sabar
nungguin air cebok gak keluar-keluar, manteeng aja di urinoir

Lelaki hiphop
kencing sambil kejang-kejang (breakdance)

Lelaki pembenci
sesudah kencing terus ngeludahin kencingnya

Lelaki ramah
ngajak ngobrol sambil kencing, sampai-sampai temennya gak bisa kencing

Lelaki percaya diri
sudah kencing, anunya dibawa jalan-jalan ke wastafel karena ingin cebok

Lelaki pelupa
sudah kencing, keluar wc, buru-buru balik lagi, karena masih ingin kencing beberapa tetes lagi

Lelaki dermawan
kencing gak keluar tapi tetep bayar uang toilet

Tanya Jawab Kesehatan

Terkadang .. ketika Anda menangis .. tak seorang pun yang menyadari linangan air mata Anda.

Terkadang .. ketika Anda amat sedih .. tak seorang pun yang melihat kepedihan hati Anda.

Terkadang .. ketika Anda bahagia .. tak seorang pun yang memperhatikan senyum mengembang di bibir Anda.

Akan tetapi .. ketika Anda kentut .. semua orang menoleh ke diri Anda.

Mengharukan nggak, sih ???

1. Dari mana asal kentut ?
Dari gas dalam usus. Gas dalam usus berasal dari udara yang kita telan, yang menerobos ke usus dari darah, gas dari reaksi kimia & gas dari bakteri dalam perut.

2. Apa komposisi kentut ?
Bervariasi. Makin banyak udara anda telan, makin banyak kadar nitrogen dalam kentut (oksigen dari udara terabsorbsi oleh tubuh sebelum sampai di usus). Adanya bakteri serta reaksi kimia antara asam perut & cairan usus menghasilkan karbondioksida. Bakteri juga menghasilkan metana & hidrogen. Proporsi masing-masing gas tergantung apa yang anda makan, berapa banyak udara tertelan, jenis bakteri dalam usus, berapa lama kita menahan kentut. Makin lama menahan kentut, makin besar proporsi nitrogen, karena gas-gas lain terabsorbsi oleh darah melalui dinding usus. Orang yang makannya tergesa-gesa kadar oksigen dalam kentut lebih banyak karena tubuhnya tidak sempat mengabsorbsi oksigen. (Makanya jangan suka nahan kentut).

3. Kenapa kentut berbau busuk ?
Bau kentut karena kandungan hidrogen sulfida & merkaptan. Kedua senyawa ini mengandung sulfur (belerang). Makin banyak kandungan sulfur dalam makanan anda, makin banyak sulfida & merkaptan diproduksi oleh bakteri dalam perut, & makin busuklah kentut anda.
Telur & daging punya peran besar dalam memproduksi bau busuk kentut. Kacang-kacangan berperan dalam memproduksi volume kentut, bukan dalam kebusukannya.

4. Kenapa kentut menimbulkan bunyi ?
Karena adanya vibrasi lubang anus saat kentut diproduksi.
Kerasnya bunyi tergantung pada kecepatan gas. (Dan diameter lubang anus anda, hi..hi....)

5. Kenapa kentut yang busuk itu hangat & tidak bersuara ?
Salah satu sumber kentut adalah bakteri.
Fermentasi bakteri & proses pencernaan memproduksi panas, hasil sampingnya adalah gas busuk. Ukuran gelembung gas lebih kecil, hangat & jenuh dengan produk metabolisme bakteri yg berbau busuk. Ini kemudian menjadi kentut, walau hanya kecil volumenya, tapi SBD (Silent But Deadly).

6. Berapa banyak kentut diproduksi sehari ?
Rata-rata setengah liter sehari dalam 14 kali kentut.

7. Mengapa kentut keluar melalui lubang dubur ?
Karena density-nya lebih ringan, kenapa gas kentut tidak melakukan perjalanan ke atas? Tidak demikian. Gerak peristaltik usus mendorong isinya ke arah bawah. Tekanan di sekitar anus lebih rendah. Gerak peristaltik usus menjadikan ruang menjadi bertekanan, sehingga memaksa isi usus, termasuk gas-nya untuk bergerak ke kawasan yg bertekanan lebih rendah, yaitu sekitar anus. Dalam perjalanan ke arah anus, gelembung-gelembung kecil bergabung jadi gelembung besar. Kalau tidak ada gerak peristaltik, gelembung gas akan menerobos ke atas lagi, tapi tidak terlalu jauh, karena bentuk usus yg rumit & berbeit-belit. (Bayangkan kalo kentut keluar dari lubang hidung).

8. Berapa waktu yang diperlukan oleh kentut untuk melakukan perjalanan kehidung orang lain?

Tergantung kondisi udara, seperti kelembaban, suhu,kecepatan & arah angin, berat molekul gas kentut, jarak antara 'transmitter' dengan 'receiver'. Begitu meninggalkan sumbernya, gas kentut menyebar konsentrasinya berkurang. Kalau kentut tidak terdeteksi dalam beberapa detik, berarti mengalami pengenceran di udara & hilang ditelan udara selama-lamanya. Kecuali kalau anda kentut di ruang sempit, seperti lift, mobil, konsentrasinya lebih banyak, sehingga baunya akan tinggal dalam waktulama sampai akhirnya diserap dinding.

9. Apakah setiap orang kentut ?
Sudah pasti, kalau masih hidup. Sesaat setelah meninggalpun orang masih bisakentut. (Makanya gak usah malu kalo sering kentut)

10. Betulkah laki-laki kentut lebih sering daripada perempuan ?
Tidak ada kaitannya dengan gender.. Kalau benar, berarti perempuan menahan kentutnya, & saat kentut banyak sekali jumlah yg dikeluarkan. (Makanya kentut perempuan lebih bau, ha..ha....)

11. Saat apa biasanya orang kentut ?
Pagi hari di toilet. yang disebut "morning thunder". Kalau resonansinya bagus, bisa kedengaran di seluruh penjuru rumah.

12. Mengapa makan kacang-kacangan menyebabkan banyak kentut ?
Kacang-kacangan mengandung zat gula yang tidak bisa dicerna tubuh. Gula tsb (raffinose, stachiose, erbascose) jika mencapai usus, bakteri di usus langsung berpesta pora & membuat banyak gas. Jagung, paprika, kubis, kembang kol, susu juga penyebab banyak kentut (bukan baunya!).

13. Selain makanan, apa saja penyebab kentut ?
Udara yang tertelan, makan terburu-buru, makan tanpa dikunyah, minum soft drink, naik pesawat udara (karena tekanan udara lebih rendah, sehingga gas di dalam usus mengalami ekspansi & muncul sebagai kentut).

14. Apakah kentut sama dengan sendawa, tapi muncul dari lain lubang ?
Tidak... sendawa muncul dari perut, komposisi kimianya lain dengan kentut. Sendawa mengandung udara lebih banyak, kentut mengandung gas yang Diproduksi oleh bakteri lebih banyak.

15. Kemana perginya gas kentut kalau ditahan tidak dikeluarkan ?
Bukan diabsorbsi darah, bukan hilang karena bocor..Tapi bermigrasi ke bagian atas menuju usus & pada gilirannya akan keluar juga. Jadi bukan lenyap, tapi hanya mengalami penundaan.

16. Mungkinkah kentut terbakar ?
Bisa saja. Kentut mengandung metana, hidrogen yang combustible (gas alam mengandung komponen ini juga). Kalau terbakar, nyala-nya berwarna biru karena kandungan unsur hidrogen.

17. Bisakah menyalakan korek api dengan kentut ?
Jangan mengada-ada. .. konsistensinya lain. Juga suhunya tidak cukup panas untuk memulai pembakaran.

18. Mengapa kentut anjing & kucing lebih busuk ?
Karena anjing & kucing adalah karnivora (pemakan daging). Daging kaya akan protein. Protein mengandung banyak sulfur, jadi bau kentut binatang ini lebih busuk. Lain dengan herbivora seperti sapi, kuda, gajah, yang memproduksi kentut lebih banyak, lebih lama, lebih keras bunyinya, tapi relatif tidak berbau. (Makanya lebih baik pelihara gajah di rumah daripada anjing).

19. Betulkah bisa teler kalau mencium bau kentut 2-3 kali berturut-turut ?
Kentut mengandung sedikit oksigen, mungkin saja anda mengalami pusing kalau mencium bau kentut terlalu banyak. (Makanya yang punya hobi cium bau kentut, sebaiknya dikurangin)

20. Apakah warna kentut ?
Tidak berwarna. Kalau warnanya oranye seperti gas nitrogen oksida, akan ketahuan siapa yang kentut.

21. Kentut itu apakah asam, basa atau netral ?
Asam, karena mengandung karbondioksisa (CO2) & hidrogen sulfida (H2S).

22. Apa yang terjadi kalau seseorang kentut di planet Venus ?
Planet Venus sudah banyak mengandung sulfur(belerang) di lapisan udaranya, jadi kentut di sanapun tidak ada pengaruhnya.


Selasa, 10 Juni 2008

Fakultas Ekonomi vs Fakultas Teknik

Salah satu fakultas favorit yang paling diinginkan oleh remaja sekolah menengah atas adalah fakultas ekonomi atau fakultas teknik. Saya akan menjelaskan secara lugas dan mengesankan mengapa kedua fakultas ini menjadi pesaing satu sama lain yang paling sesuai.

Dari berbagai survei yang dilakukan secara seenaknya dan serampangan (random sampling) di beberapa lembaga pendidikan ternama di Indonesia (bimbel) diambil beberapa manusia (sampel) dan mendapat kesimpulan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi siswa remaja dalam memilih fakultas

  1. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi terdiri atas faktor nilai ekonomi yang diterima dan faktor pengembangan ekonomi yang diterima. Faktor ekonomi yang diterima adalah berapa nilai pendapatan yang akan diterima setelah lulus (gaji atau upah pertama kerja) dibagi dengan proporsi lama berkuliah dan biaya kuliah. Kedua adalah faktor pengembangan ekonomi yaitu berapa besar pertambahan pendapatan setelah bekerja persatuan periode waktu. Dari kedua faktor ini fakultas ekonomi jauh lebih unggul dari fakultas teknik.

  1. Faktor Psikologis

Faktor psikologi merupakan faktor yang mempengaruhi kejiwaan seseorang dalam memilih. Fakultas ekonomi merupakan fakultas yang secara psikologis mempengaruhi pemilih berdasarkan nilai materi hedonisme, nah secara anak ekonomi gaul-gaul 'n banyak yang tajir, sehingga sejatinya akan meningkatkan pamor jika berkuliah di fakultas ekonomi.

  1. Faktor Ketelitian

Mahasiswa fakultas teknik dituntut untuk dapat melakukan sesuatu dengan sangat teliti dan tidak boleh salah. Karena dalam pembangunan atau penciptaan sebuah gedung, mesin, perminyakan, gas, elektronik, dan lain sebagainya, bahan pembuat, daya tampung, bentuk, kegunaan tidak boleh meleset, jika meleset dapat dipastikan akan terjadi collapse. Berbeda dengan mahasiswa fakultas ekonomi mereka hanya dituntut teliti sebesar 95% dan 5% lainnya dianggap eror yang masih bisa ditoleransi, dan bila terjadi kegagalan yang patut dipersalahkan adalah asumsi yang tidak berjalan seperti yang diinginkan.

  1. Faktor Konstanta

Faktor konstanta adalah nilai rata-rata dari variabel terikat jika variabel terikat bernilai nol. dan juga faktor bersifat sangat teknis yang tidak bisa penulis jelaskan lagi atau penulis malas untuk menjelaskan faktor itu secara terperinci

Dari ketiga faktor tersebut fakultas ekonomi lebih unggul dari fakultas teknik. Tetapi penulis menemukan bahwa motivasi untuk masuk fakultas teknik lebih besar dari fakultas ekonomi. Penulis mendapatkan fakta bahwa ternyata keinginan siswa memasuki fakultas teknik berdasarkan ketertarikan jenis kelamin (mayoritas laki-laki) dan mereka cendrung lebih tertarik memperhatikan para pekerja bangunan setelah mereka lulus. Seperti yang penulis dapatkan dari sebuah dokumenter video klip musik berikut ini :

Kata Serapan bukan Sarapan

Banyak sekali kata dalam bahasa Indonesia yang merupakan kata serapan. Kata pungut (juga kata serapan atau kata pinjam) adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum. Beberapa kata diambil dari Arab, Portugis, Sangsekerta, Tionghoa, dan masih banyak lagi yang mungkin diterangkan.

Daftar kata serapan dari bahasa Arab dalam bahasa Indonesia

Kosakata bahasa Indonesia dan bahasa Melayu yang berasal dari bahasa Arab cukup banyak, diperkirakan sekitar 2.000 - 3.000. Namun frekuensinya tidak terlalu besar. Secara relatif diperkirakan jumlah ini antara 10 % - 15 %. Sebagian kata-kata Arab ini masih utuh dalam arti yang sesuai antara lafal dan maknanya, dan ada sebagian lagi berubah. Untuk jelasnya anda ikuti saja contoh-contoh berikut ini:

Lafal dan arti masih sesuai dengan aslinya

  • abad, abadi, abah, abdi, adat, adil, amal, aljabar, almanak, awal, akhir,
  • bakhil, baligh, batil, barakah,
  • daftar, hikayat, ilmu, insan, hikmah, halal, haram, hakim,

Lafalnya berubah, artinya tetap

  • berkah, barakat, atau berkat dari kata barakah
  • buya dari kata abuya
  • derajat dari kata darajah

Lafal dan arti berubah dari lafal dan arti semula

  • keparat dalam bahasa Indonesia merupakan kata makian yang kira-kira bersepadan dengan kata sialan, berasal dari kata kafarat yang dalam bahasa Arab berarti tebusan.
  • laskar dalam bahasa indonesia bermakna prajurit atau serdadu, berasal dari kata 'askar yang berarti sama

Lafalnya benar, artinya berubah

  • ahli
  • "kalimat" dalam bahasa Indonesia bermakna rangkaian kata-kata, berasal dari bahasa Arab yang bermakna kata.
  • Siasat

Daftar kata serapan dari bahasa Portugis dalam bahasa Indonesia

Bahasa Portugis masuk ke Indonesia bersamaan dengan datangnya para penjelajah Portugis pada abad ke-16 ke Indonesia Timur (Maluku) untuk mencari rempah-rempah. Kedatangan para penjelajah itu kemudian berubah menjadi usaha kolonisasi atau penjajahan untuk menguasai sumber rempah-rempah yang harganya sangat mahal di Eropa.

Berbarengan dengan kolonisasi, orang-orang Portugis juga datang membawa sejumlah agamawan yang mula-mula dimaksudkan untuk memberikan pelayanan rohani kepada mereka. Di kemudian hari para agamawan itupun mulai menyebarkan Injil di kalangan penduduk setempat, sehingga terjadilah interaksi yang lebih erat antara budaya Portugis dengan budaya lokal.

Beberapa kata Portugis yang diserap ke dalam bahasa Indonesia adalah:

A

  • arloji (relogio)

B

  • bangku (banco)
  • bendera (bandeira)

D

  • dadu (dado)
  • dansa (dança)

G

  • gancu (gancho)
  • garpu (garfo)

J

  • jendela (janela)

K

  • kaldu (caldo)
  • keju (queijo)

M

  • meja (mesa)
  • mentega (manteiga): substansi berminyak yang dibuat dari susu

N

  • Natal ( Natal): hari raya umat Kristen
  • nona (dona)
  • nyonya (donha)

P

  • paderi (padre): pendeta
  • permisi (permissão): izin, bisa juga dari bahasa Belanda permissie
  • pesta (festa)

R

  • renda (renda)

S

  • sabun (sabão): benda untuk mencuci
  • sekolah (escola)
  • sepatu (sapato): alas kaki

T

  • terigu (trigo): tepung gandum

Kata serapan dari bahasa Portugis dalam bahasa daerah

Banyak pula kata Portugis yang diserap ke dalam bahasa daerah, khususnya di Indonesia Timur karena kuatnya pengaruh dan kehadiran Portugis di sana. Sebagian dari kata-kata itu misalnya:

  • balenso (Ambon, Minahasa) = balanço (Port., "mengayun", to swing) = menari lenso
  • batatas (Ambon) = kentang
  • farinya (Ambon, Minahasa) = farinha (Port.) = tepung terigu

Bahasa Indonesia banyak memuat kata-kata serapan dari bahasa-bahasa Tionghoa. Sebagian besar kata-kata ini diserap bukan dari bahasa Mandarin, tetapi dari bahasa Hokkien, bahasa Amoi dan bahasa Kanton.Kata-kata ini terutama berhubungan dengan dapur dan makanan. Pengaruhnya terutama sangat terasa di pulau Jawa, di mana penduduk pulau ini sekarang tidak bisa lagi makan dan minum tanpa teh, tahu, kecap, bakmi, bakso, soto dan sate. Kemudian kata-kata lain adalah yang spesifik berhubungan dengan budaya Tionghoa, misalkan Imlek, hongshui, shio dan sebagainya. Namun dalam bahasa Melayu dialek Betawi yang dipertuturkan di daerah Jakarta dan sekitarnya, kata ganti pertama (gua) dan kedua (lu) berasal dari sebuah bahasa Tionghoa. Selain itu dalam menyebut kata-kata bilangan, yang tidak dimuat di daftar ini, juga banyak dipakai kata-kata Tionghoa. Bahkan kota yang berada di barat Jakarta, kota Tangerang didirikan oleh orang Tionghoa dan nama ini berasal dari sebuah bahasa Tionghoa.Sesuatu hal yang menarik ialah bahwa beberapa perkataan berhubungan dengan sektor informal, terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya. Ada kata-kata yang berhubungan dengan perjudian dan prostitusi. Kemungkinan kata-kata ini dipergunakan sebagai bahasa rahasia.Beberapa kata dipertentangkan atau diragukan apakah berasal dari sebuah bahasa Tionghoa atau bukan, kata-kata ini antara lain adalah singkong (bahasa Melayu: “ubi pohon”) dan sate.

Bahasa Sanskerta sudah ribuan tahun dikenal di Nusantara. Bukti tertua yang sekarang masih ada ialah prasasti-prasasti yang ada di Kutai, Kalimantan Timur dan kurang lebih berasal dari abad ke-4 atau abad ke-5 Masehi.Karena keberadaan bahasa Sanskerta di Nusantara sudah lama, sudah tentu banyak kata-kata dari bahasa ini yang diserap dalam bahasa-bahasa setempat. Artikel ini membicarakan kata-kata serapan dalam bahasa Melayu tradisional dan dalam bahasa Indonesia modern.Karena sudah sangat lama dikenal di Nusantara, kata-kata Sanskerta ini seringkali sudah tidak dikenali lagi dan sudah masuk ke kosakata dasar. Oleh karena itu seseorang bisa menulis sebuah cerita pendek yang hanya menggunakan kata-kata Sanskerta saja. Di bawah ini disajikan sebuah cerita kecil terdiri dari kurang lebih 80 kata-kata dalam bahasa Indonesia yang ditulis hanya menggunakan kata-kata Sansekerta saja, kecuali beberapa partikel-partikel. Kata-kata Sanskerta di bawah dicetak tebal dan miring:

Karena semua dibiayai dana negara jutaan rupiah, sang mahaguru sastra bahasa Kawi dan mahasiswa-mahasiswinya, duta-duta negeri mitra, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata suami-istri, beserta karyawan-karyawati lembaga nirlaba segera berdharmawisata ke pedesaan di utara kota kabupaten Wonosobo antara candi-candi purba, berwahana keledai di kala senja dan bersama kepala desa menyaksikan para tani yang berjiwa bersahaja serta berbudi nirmala secara berbahagia berupacara, seraya merdu menyuarakan gita-gita mantra, yang merupakan sarana pujian mereka memuja nama suci Pertiwi, Dewi Bumi yang bersedia menganugerahi mereka karunia dan restu, meraksa dari bahaya, mala petaka dan bencana.

Nah, ternyata masih banyak juga kata serapan dari bahasa inggris seperti shuttle menjadi ulang alik, mouse computer menjadi tetikus, download menjadi unduh, staples menjadi pengokot. Bahkan tanpa disadari ada beberapa kata serapan yang sering diucapkan tetapi anda tidak menyadari bahwa kata-kata itu adalah kata serapan contok kongkritnya adalah :

    1. Parkir berasal dari kata park here.
    2. Stop pinggir berasal dari kata stop in here
    3. Sempak berasal dari kata same pack

Secara, EYD mungkin anda sejatinya bisa melihat asal mula suatu kata atau tujuan awal dari kata tersebut seperti:

  1. Sempak yang berasal dari kata same pack yang berari wadah yang sama karena menurut fungsi kata sempak berfungsi sebagai suatu wadah dan sesuatu yang yang diwadahi itu sama
  2. Penisilin, adalah adalah sejenis obat, obat yang mengobati penis

Nah, maka anda perlu melihat lebih teliti kata-kata yang anda ucapkan.