Rabu, 04 Juni 2008

Saatnya para cendikia merubah cara dalam mengekspresikan aspirasinya!

Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) disambut hangat oleh para mahasiswa dengan aksi yang tentunya berisikan penolakan. Cara yang dilakukan pun bervariasi mulai dari mogok makan, berorasi di depan pagar lembaga pemerintahan daerah, pembakaran ban bekas, penutupan jalan, pembajakan truk pendistribusian BBM, dan lain sebagainya. Isu BBM merupakan isu yang cukup nasional sehingga pada saat awal mahasiswa meneriakan aspirasinya dengan lantang, masyarakat masih sangat mendukung akan tetapi cara yang digunakan terkadang menciptakan ekses negatif di masyarakat seperti pembakaran ban bekas, dan akhirnya masyarakat antipati pada aksi mahasiswa. Bertumpuknya ekses negatif di masyarakat pada akhirnya merubah cara penanggulangan massa oleh aparat dari tindakan preventif aparat menjadi tidakan represif aparat yang tidak sensitif. Kasus yang masih segar di ingatan kita adalah penyerbuan satu kampus oleh aparat, sekonyong-konyong aparat masuk ke dalam kampus dan mencokok para mahasiswa lalu terjadilah chaos di dalam kampus tersebut.

Oleh karena itu perlu adanya revolusi mendalam dalam melakukan aksi atau mengekspresikan aspirasi. Salah satu perubahan yang dapat dilakukan adalah melakukan perubahan objek pembakaran. Objek pembakaran dari ban bekas dapat ditranformasikan menjadi ’Kemenyan’ atau ’Ayam’ dalam arti yang harfiah. Coba kita bayangkan sejenak, kita pergi dari dunia yang kita jalani ini dan menuju dunia mahasiswa go-blog dan anda akan melihat headline berita ”mahasiswa menolak kebijakan pemerintah dengan membakar kemenyan di pintu masuk kampus” atau ”mahasiswa menuntut turunkan apapun dengan membakar ayam di depan gedung dewan” terlihat dari kedua kejadian ini ekses negatif yang dihasilkan akan sangat sedikit dan masyarakat akan mendukung gerakan ini.

Tetapi ingat ada beberapa axioma yang perlu diperhatikan dengan seksama yaitu jangan pernah dan jangan lakukan pencampuran objek pembakaran dalam suatu aksi. Hal ini penting, contohnya jangan mencampurkan ayam hitam dan kemenyan dalam satu aksi. Campuran objek yang telah disebutkan akan menyebabkan pelaku aksi terjebak dalam satu paradigma yang mungkin tidak terlalu disukai oleh masyarakat.

Intinya dari omong kosong di atas adalah jagalah.................................

(menuju arah) + (tidak sengaja atau paling) + (menderita karena jatuhnya benda dari atas)

= (ke)+(ter)+(tiban)

= ketertiban

0 komentar:

Posting Komentar