Selasa, 10 Juni 2008

Kata Serapan bukan Sarapan

Banyak sekali kata dalam bahasa Indonesia yang merupakan kata serapan. Kata pungut (juga kata serapan atau kata pinjam) adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum. Beberapa kata diambil dari Arab, Portugis, Sangsekerta, Tionghoa, dan masih banyak lagi yang mungkin diterangkan.

Daftar kata serapan dari bahasa Arab dalam bahasa Indonesia

Kosakata bahasa Indonesia dan bahasa Melayu yang berasal dari bahasa Arab cukup banyak, diperkirakan sekitar 2.000 - 3.000. Namun frekuensinya tidak terlalu besar. Secara relatif diperkirakan jumlah ini antara 10 % - 15 %. Sebagian kata-kata Arab ini masih utuh dalam arti yang sesuai antara lafal dan maknanya, dan ada sebagian lagi berubah. Untuk jelasnya anda ikuti saja contoh-contoh berikut ini:

Lafal dan arti masih sesuai dengan aslinya

  • abad, abadi, abah, abdi, adat, adil, amal, aljabar, almanak, awal, akhir,
  • bakhil, baligh, batil, barakah,
  • daftar, hikayat, ilmu, insan, hikmah, halal, haram, hakim,

Lafalnya berubah, artinya tetap

  • berkah, barakat, atau berkat dari kata barakah
  • buya dari kata abuya
  • derajat dari kata darajah

Lafal dan arti berubah dari lafal dan arti semula

  • keparat dalam bahasa Indonesia merupakan kata makian yang kira-kira bersepadan dengan kata sialan, berasal dari kata kafarat yang dalam bahasa Arab berarti tebusan.
  • laskar dalam bahasa indonesia bermakna prajurit atau serdadu, berasal dari kata 'askar yang berarti sama

Lafalnya benar, artinya berubah

  • ahli
  • "kalimat" dalam bahasa Indonesia bermakna rangkaian kata-kata, berasal dari bahasa Arab yang bermakna kata.
  • Siasat

Daftar kata serapan dari bahasa Portugis dalam bahasa Indonesia

Bahasa Portugis masuk ke Indonesia bersamaan dengan datangnya para penjelajah Portugis pada abad ke-16 ke Indonesia Timur (Maluku) untuk mencari rempah-rempah. Kedatangan para penjelajah itu kemudian berubah menjadi usaha kolonisasi atau penjajahan untuk menguasai sumber rempah-rempah yang harganya sangat mahal di Eropa.

Berbarengan dengan kolonisasi, orang-orang Portugis juga datang membawa sejumlah agamawan yang mula-mula dimaksudkan untuk memberikan pelayanan rohani kepada mereka. Di kemudian hari para agamawan itupun mulai menyebarkan Injil di kalangan penduduk setempat, sehingga terjadilah interaksi yang lebih erat antara budaya Portugis dengan budaya lokal.

Beberapa kata Portugis yang diserap ke dalam bahasa Indonesia adalah:

A

  • arloji (relogio)

B

  • bangku (banco)
  • bendera (bandeira)

D

  • dadu (dado)
  • dansa (dança)

G

  • gancu (gancho)
  • garpu (garfo)

J

  • jendela (janela)

K

  • kaldu (caldo)
  • keju (queijo)

M

  • meja (mesa)
  • mentega (manteiga): substansi berminyak yang dibuat dari susu

N

  • Natal ( Natal): hari raya umat Kristen
  • nona (dona)
  • nyonya (donha)

P

  • paderi (padre): pendeta
  • permisi (permissão): izin, bisa juga dari bahasa Belanda permissie
  • pesta (festa)

R

  • renda (renda)

S

  • sabun (sabão): benda untuk mencuci
  • sekolah (escola)
  • sepatu (sapato): alas kaki

T

  • terigu (trigo): tepung gandum

Kata serapan dari bahasa Portugis dalam bahasa daerah

Banyak pula kata Portugis yang diserap ke dalam bahasa daerah, khususnya di Indonesia Timur karena kuatnya pengaruh dan kehadiran Portugis di sana. Sebagian dari kata-kata itu misalnya:

  • balenso (Ambon, Minahasa) = balanço (Port., "mengayun", to swing) = menari lenso
  • batatas (Ambon) = kentang
  • farinya (Ambon, Minahasa) = farinha (Port.) = tepung terigu

Bahasa Indonesia banyak memuat kata-kata serapan dari bahasa-bahasa Tionghoa. Sebagian besar kata-kata ini diserap bukan dari bahasa Mandarin, tetapi dari bahasa Hokkien, bahasa Amoi dan bahasa Kanton.Kata-kata ini terutama berhubungan dengan dapur dan makanan. Pengaruhnya terutama sangat terasa di pulau Jawa, di mana penduduk pulau ini sekarang tidak bisa lagi makan dan minum tanpa teh, tahu, kecap, bakmi, bakso, soto dan sate. Kemudian kata-kata lain adalah yang spesifik berhubungan dengan budaya Tionghoa, misalkan Imlek, hongshui, shio dan sebagainya. Namun dalam bahasa Melayu dialek Betawi yang dipertuturkan di daerah Jakarta dan sekitarnya, kata ganti pertama (gua) dan kedua (lu) berasal dari sebuah bahasa Tionghoa. Selain itu dalam menyebut kata-kata bilangan, yang tidak dimuat di daftar ini, juga banyak dipakai kata-kata Tionghoa. Bahkan kota yang berada di barat Jakarta, kota Tangerang didirikan oleh orang Tionghoa dan nama ini berasal dari sebuah bahasa Tionghoa.Sesuatu hal yang menarik ialah bahwa beberapa perkataan berhubungan dengan sektor informal, terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya. Ada kata-kata yang berhubungan dengan perjudian dan prostitusi. Kemungkinan kata-kata ini dipergunakan sebagai bahasa rahasia.Beberapa kata dipertentangkan atau diragukan apakah berasal dari sebuah bahasa Tionghoa atau bukan, kata-kata ini antara lain adalah singkong (bahasa Melayu: “ubi pohon”) dan sate.

Bahasa Sanskerta sudah ribuan tahun dikenal di Nusantara. Bukti tertua yang sekarang masih ada ialah prasasti-prasasti yang ada di Kutai, Kalimantan Timur dan kurang lebih berasal dari abad ke-4 atau abad ke-5 Masehi.Karena keberadaan bahasa Sanskerta di Nusantara sudah lama, sudah tentu banyak kata-kata dari bahasa ini yang diserap dalam bahasa-bahasa setempat. Artikel ini membicarakan kata-kata serapan dalam bahasa Melayu tradisional dan dalam bahasa Indonesia modern.Karena sudah sangat lama dikenal di Nusantara, kata-kata Sanskerta ini seringkali sudah tidak dikenali lagi dan sudah masuk ke kosakata dasar. Oleh karena itu seseorang bisa menulis sebuah cerita pendek yang hanya menggunakan kata-kata Sanskerta saja. Di bawah ini disajikan sebuah cerita kecil terdiri dari kurang lebih 80 kata-kata dalam bahasa Indonesia yang ditulis hanya menggunakan kata-kata Sansekerta saja, kecuali beberapa partikel-partikel. Kata-kata Sanskerta di bawah dicetak tebal dan miring:

Karena semua dibiayai dana negara jutaan rupiah, sang mahaguru sastra bahasa Kawi dan mahasiswa-mahasiswinya, duta-duta negeri mitra, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata suami-istri, beserta karyawan-karyawati lembaga nirlaba segera berdharmawisata ke pedesaan di utara kota kabupaten Wonosobo antara candi-candi purba, berwahana keledai di kala senja dan bersama kepala desa menyaksikan para tani yang berjiwa bersahaja serta berbudi nirmala secara berbahagia berupacara, seraya merdu menyuarakan gita-gita mantra, yang merupakan sarana pujian mereka memuja nama suci Pertiwi, Dewi Bumi yang bersedia menganugerahi mereka karunia dan restu, meraksa dari bahaya, mala petaka dan bencana.

Nah, ternyata masih banyak juga kata serapan dari bahasa inggris seperti shuttle menjadi ulang alik, mouse computer menjadi tetikus, download menjadi unduh, staples menjadi pengokot. Bahkan tanpa disadari ada beberapa kata serapan yang sering diucapkan tetapi anda tidak menyadari bahwa kata-kata itu adalah kata serapan contok kongkritnya adalah :

    1. Parkir berasal dari kata park here.
    2. Stop pinggir berasal dari kata stop in here
    3. Sempak berasal dari kata same pack

Secara, EYD mungkin anda sejatinya bisa melihat asal mula suatu kata atau tujuan awal dari kata tersebut seperti:

  1. Sempak yang berasal dari kata same pack yang berari wadah yang sama karena menurut fungsi kata sempak berfungsi sebagai suatu wadah dan sesuatu yang yang diwadahi itu sama
  2. Penisilin, adalah adalah sejenis obat, obat yang mengobati penis

Nah, maka anda perlu melihat lebih teliti kata-kata yang anda ucapkan.

1 komentar:

Mu'amar Musa N. mengatakan...

Maaf kak, ingin koreksi sedikit. Setahu saya, dari @greschinov, 'sempak' itu berasal dari bahasa Belanda, 'zwempak', artinya pakaian renang... Kata 'penisilin' juga tidak ada hubungannya dengan 'penis', karena diambil dari nama jamur 'Penicillium' (sumber: wikipedia) :)

Posting Komentar