Rabu, 18 Februari 2009

Masa Depan Kita

Lima puluh tahun yang lalu, manusia hidup dalam situasi yang jauh lebih sederhana. Kala itu teknologi belum memberikan peranan seperti di masa sekarang ini. Waktu itu belum ada oven microwave, telepon selular, dan komputer meja (PC) apalagi komputer jinjing (laptop).

Mahasiswa di masa itu mungkin memang harus sedikit mengucurkan keringat untuk mengetik skripsi dengan mesin ketik, namun sisi baiknya mereka tak direpotkan oleh macam-macam perhitungan rumit, yang hadir karena kemudahan software komputer.

Mahasiswa di masa itu pun bisa menyalurkan pikiran dengan mudah, mereka dapat mengetik buah pikiran mereka pada selembar kertas dan mencetaknya berulang-ulang, lalu menyebarkannya dalam bentuk famplet. Atau mereka mencoba mengirimkannya kepada media cetak.

Hal itu membuat para Mahasiswa menjadi lebih bertanggungjawab atas tulisan mereka, famplet dan tulisan di surat kabar pastilah berbobot. Apalagi jika debandingkan sarana penyaluran aspirasi melalui blog ini yang notabene adalah suara mahasiswa.

Tapi itu adalah 50 tahun yang lalu.

Kini adalah eranya pemapanan teknologi, teknologi baru selalu dimapankan melalui aplikasi-aplikasi yang remeh.

Tim Berners Lee, menciptakan HTML sebagai bahasa universal agar para periset nuklir di CERN bisa bertukar informasi dengan mudah. ARPA, menciptakan jaringan internet (WWW) untuk mensolidkan jaringan pertahanan Amerika, W3C (World Wide Web Consortium) menciptakan berbagai standarisasi Hypertext untuk kompatibelitas internet dengan berbagai browser dan piranti, termasuk piranti bergerak, dan Laboraturium Bell mengembangkan GPRS agar dunia dapat terhubungkan walaupun orang dalam keadaan mobile.

Rangkaian kerja keras di atas terlihat menjanjikan kemajuan bersama bagi umat manusia. Teknologi yang terangkai terlihat akan menjadi sarana memajukan mindset umat manusia dengan me-lead ke arah pengembangan teknologi yang lebih advance. Sarana real time untuk mengupgrade kehidupan manusia dengan science & teknologi.

Namun aplikasi dari rangkaian teknologi tersebut sesungguhnya terendap pada sesuatu yang jauh lebih remeh. Rangkaian kemajuan itu kini berakhir dengan meluasnya jaringan Facebook mobile dan ebuddy mobile, bukan pada hal yang lebih bermafaat. Hanya sebagai sarana real time untuk ngobrol dan bertukar komentar di "wall". Namun hal-hal itulah yang justru memapankan teknologi ini.

Lima puluh tahun yang akan datang, manusia akan hidup di masa yang lebih rumit sekaligus sederhana. Sekarang saja piranti bergerak telah bisa melakukan hal-hal yang dulu tak terbayangkan, apalagi nanti di masa datang.

Teknologi tentunya telah mapan pada masa itu, hal itu berarti penerapannya akan jauh lebih remeh daripada situs jejaring sosial atau situs chat yang mobile.

Nah, Saya memprediksikan bahwa 50 tahun lagi berkat kemapanan teknologi, setiap orang mampu menjelajah jauh ke pikiran orang lain.. Misalnya adalah dengan menjelajah ke pikiran sekelompok mahasiswa blogger yang menuliskan jalan pikirannya dalam sebuah blog unik 50 tahun yang lalu.

Orang-orang mampu melihat blog Mahasiswa-go ini dan menarik pelajaran dari pola pikir penulisnya yang brilian 50 tahun lalu, menelaah konsep-konsepnya yang dahulu terlihat bodoh dan absurd, namun akan demikian cerdas dan konkret di masa itu kelak. Tentunya melalui piranti bergerak mereka, yang kelak berukuran hanya sebesar pil obat flu burung (jika obat flu burung ditemukan dalam jangka waktu 40 tahun-an ke depan).