Kamis, 28 Agustus 2008

Gerakan Anti MLM!!!

Saya masih ingat, di masa SMA dulu, kira-kira 6 - 7 tahun yang lalu, saya dikejutkan oleh sebuah pola bisnis baru. Pola bisnis itu sangat revolusioner (di kala itu) dan menarik perhatian banyak orang.

Kita mengenal pola bisnis itu dengan istilah Multi Level Marketing (MLM). Multilevel marketing konon diciptakan oleh seorang ahli matematika dimana menurutnya seiring bertambahnya jumlah downline maka keuntungan pun bertambah sesuai persamaan-persamaan matematika tertentu yang tentu saja tidak mudah (baca:tidak mungkin) dipahami oleh para downline.

Nyatanya hal itu terbukti, dalam MLM setiap kali seorang member mendapatkan member baru sebagai subordinatnya (downline) maka ia akan mendapatkan gain tertentu, dan si bos besar (pemilik / pendiri) MLM pun pada gilirannya mendapat gain juga. Hal ini sesuai dengan persamaan matematika yang dikembangkan oleh si pakar matematika tadi, hanya saja pertambahan jumlah downline dan peningkatan kesejahteraan downline hanya bertambah sesuai deret ukur, sementara gain si Bos Besar terus bertambah sesuai deret hitung....

Dalam perjalanannya, kiprah MLM di Indonesia dinodai oleh praktek-praktek money game. Beberapa MLM sesungguhnya hanya money game yang memberikan gain layaknya bubble economy. Namun sesungguhnya tak perlu dinodai oleh money game pun MLM sendiri telah ternoda.

Sejak awal MLM adalah bisnis yang tidak jantan, suatu perusahaan tidak mampu menjual produknya secara langsung lalu menjualnya ke karyawan perusahaan, bukankah gamblangnya seperti itulah MLM. Lalu belum lagi praktek-praktek kotor yang dilakukan oleh sesama downline yang saling berebut "kaki-kaki" yang potensial.

MLM tak ubahnya panggung politik, dengan mafia-mafia yang bercokol di atasnya. Tak heran jika banyak orang yang antipati terhadap MLM. Saya ingat dialog dalam film Quickie Express. Saat karakter Jojo (diperankan oleh Tora Sudiro) ditawari MLM ia spontan berkata "Ogah! Mending gw jadi gigolo!", begitulah.

Terlintas di pikiran saya untuk menyudahi itu semua. Ya benar, menghilangkan praktek-praktek MLM dari Indonesia ini.

Suatu saat, di saat yang tepat tentunya, saya akan mendirikan gerakan anti MLM. Saya akan menuangkan ide saya ke dalam buku, kaset, DVD anti MLM, dan produk-produk lain yang akan mengingatkan masyarakat akan bahaya laten MLM. Saya juga akan mengadakan seminar-seminar anti MLM secara rutin dan berkala untuk mendoktrinasi masyarakat akan bahaya MLM.

Lalu tentunya saya akan melihat apresiasi dan peran serta masyarakat dari doktrin Anti MLM saya, dengan cara mengajak mereka untuk bergabung dengan komunitas anti MLM.

komunitas anti MLM itu nantinya adalah suatu komunitas yang self sufficient, dimana para anggota yang tentunya anti terhadap MLM, harus mengajak 5 orang temannya untuk bergabung, 5 orang itu akan menjadi binaannya dalam membenci praktek-praktek MLM. Begitulah seterusnya sampai jumlah member komunitas menjadi banyak.

setiap member juga berkewajiban untuk menyebarkan ide-ide anti MLM dengan membagikan secara sukarela Buku-buku, kaset, atau DVD saya yang telah mereka beli sebelumnya saat menjadi member komunitas kepada semua orang, tentu saja jika mereka kehabisan stok buku, kaset atau DVD, mereka dapat membelinya lagi di outlet-outlet kami.

Begitulah, dengan cara itu saya yakin praktek-praktek MLM dapat dihilangkan dari bumi pertiwi ini. Dengan tersebarnya doktrin anti MLM melalui buku-buku, kaset,dan DVD yang disebarkan oleh Komunitas Anti MLM niscaya lambat laun praktek-praktek MLM akan sirna. Tentu saja dengan berkembangnya membership di Komunitas Anti MLM maka akan menggerus pangsa pasar MLM yang telah mengakar sebelumnya!