Kamis, 15 Oktober 2009

C6H12O6 + Pb

Tesis terbaru Mahasiswa-go.blogspot.com menyatakan bahwa senyawa C6H12O6 + Pb adalah senyawa yang cukup signifikan bagi kehidupan orang indonesia.

Anda boleh saja menyetarakan persamaan kimia itu, atau jika kebetulan anda punya lab yang didalamnya memiliki kedua senyawa dan unsur itu, anda bisa saja mencoba-coba merekasikannya. Tapi itu tak penting, saya sebagai penulis, buta kimia. Tapi melalui beberapa paragraf ke depan saya akan menjelaskan bagaimana kita dapat menarik logika dan common sense dari C6H12O6 + Pb.


Dari pelajaran kimia yang saya terima selama di bangku SMA, saya berhasil tau kalau C6H12O6 disusun dari enam atom karbon, dua belas atom Hidrogen, dan enam atom oksigen. Itu membuatnya menjadi senyawa hidro karbon!

Dari manakah senyawa ini berasal? C6H12O6 bisa dihasilkan antara lain melalui sebuah reaksi kimia dengan katalis berupa panas. Anda bisa mencobanya sendiri. Reaksikan sebutir beras (buah padi) dengan beberapa cc dihidrogen monoksida, keduanya dipanaskan dengan suhu 100 derajat dalam tabung reaksi tertutup selama 30 menit. Maka tak lama akan terbentuklah senyawa karbohidrat Monosakarida C6H12O6 ini dalam wujud sebutir cooked rice. Untuk membuat C6H12O6 dalam volume lebih besar, anda memerlukan beras yang lebih banyak (beberapa liter) dan dihidrogen monoksida yang juga lebih banyak (menggenang kira-kira satu buku jari diatas beras dalam bejana), anda dapat membuatnya dengan bantuan suatu alat khusus yang disebut rice cooker.

C6H12O6 dalam cooked rice terbukti memiliki sifat adiktif (menyebabkan kecanduan). Mayoritas Orang Indonesia tercatat kecanduan cooked rice. Orang yang lama tak mengkonsumsi cooked rice akan menderita sakaw (disebut dengan istilah : 'lapar').

Menurut ensiklopedia, orang yang menanam beras disebut 'Petani'. Padi ditanam di sawah. Biasanya sawah berada di desa, di dekat gunung, ditengahnya dibelah oleh jalanan, disalah satu sisi jalanan ada rumah si petani. Di kejauhan ada pohon kelapa dan di langit ada beberapa burung yang terbang. Itu gambaran anak-anak Indonesia tentang pemandangan sawah.

Menurut buku SD, petani akan menjual hasil-hasilnya ke KUD, lalu KUD akan menjualnya ke pasar. Proses ini berjalan bertahun tahun sampai kemudian para tengkulak datang dan menyerobot KUD.

Retailer-retailer besar yang kini banyak beredar pun tak ubahnya seperti tengkulak. Carefur dan Giant memiliki daya tawar yang lebih kepada petani. Saat Giant mendatangi petani ia akan berkata:
"Itu padi ya.. Serahkan padaku !"
Petani berkacamata, "Jangan dong Giaaant..."
Giant, "Kamu sudah berani yaa!"

Begitulah kehidupan di Desa yang ada sawahnya.


Pb
Kemudian unsur kedua dalam persamaan reaksi adalah Pb. Pb atau Plumbum, adalah sejenis logam berat yang dijadikan campuran bahan bakar. Walau Pb sebenarnya dihasilkan di tambang. Tapi saya disini membicarakan mengenai metode kimiawi lain menghasilkan Pb. Begini caranya:

Campurkan Bensin dan udara, kemudian keduanya dikabutkan dan disemprotkan pada suatu ruangan tabung bertekanan tinggi. Tabung itu kemudian dimampatkan dari bawah dengan tekanan tinggi. Ketika campuran bensin dan udara mencapai puncak tabung, dari atas tabung diberikan suatu percikan api dari suatu instrumen canggih bernama 'busi' sehingga senyawa bensin dan udara itu terbakar. Hasil pembakarannya akan kemuar melalui suatu katup ke saluran khusus yang bernama 'knalpot'. Maka dengan mudah di ujung 'knalpot' kita akan menemukan Pb + CO dan zat-sat residual lainnya. Uniknya anda tak perlu melakukan percobaan ini di dalam lab, cukup carilah sebuah kendaraan bermotor yang bisa menyala mesinnya.


Berbeda dari beras sebagai unsur penghasil C6H12O6 yang banyak di desa, Pb justru banyak terdapat di perkotaan, udara perkotaan untuk lebih tepatnya.

Pembakaran dalam mesin Mobil akan membuat Pb keluar melalui asap knalpot sebagai residu. Pb yang keluar ini akan bercampur dengan udara yang kita hirup.

Udara di Jakarta sangat tercemar dengan Pb. Ahli-ahli yang paham dengan hal ini sibuk memutar otak, mereka mencari solusi yang paling tepat untuk menambang Pb dari udara kotor di atas jalanan protokol untuk kemudian dijual kembali kepada produsen sebagai campuran bahan bakar.

Nyatanya, secara biologis, Pb cukup berbahaya. Kalau terhirup, Pb bisa meracuni darah, sama seperti karbon monoksida (CO).

Gejala keracunan Pb adalah, mudah marah, tak fokus, tak bisa konsentrasi, merasa tak enak di sistem pencernaan, dan merasa pusing-pusing. Suatu gejala yang sama saat seseorang sakaw C6H12O6.

Dari Reaksi kima penciptaan Pb menurut versi saya diatas, bensinlah sebagai bahan baku Pb. Bensin dibuat oleh perusahaan minyak dan dipasarkan melalui Pom Bensin (SPBU).

Walaupun berbeda sifat, tapi bensin sama saja dengan beras. Bensin juga kini disentuh oleh retailer-retailer asing. Bahkan malaysia mulai meng-claim sebidang tanah dan dijadikan pom bensinnya.

itulah cerita dari balik Pb.

Nah logikanya adalah C6H12O6 + Pb adalah senyawa yang signifikan. Beras + Bensin bisa dijadikan indikator daya beli masyarakat kita. Jika keduanya terus melambung saja maka akan sulit bagi sebagian besar rakyat kita untuk memenuhi hajat hidupnya.

Kalau kedua komoditi terus mengalami kenaikan harga, jangan-jangan nanti orang-orang bahkan tak bisa lagi untuk membeli C6H12O6 + Pb, yang jika diterjemahkan dengan dialek pasaran akan menjadi Nasi Timbal.

2 komentar:

irsan mengatakan...

Mantapppp...

Akumaru.com mengatakan...

Terimakasih untuk infonya gan...

Posting Komentar